Isu-isu digital dalam ranah multidisipliner kembali didiskusikan dalam webinar Digital Society yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) UGM. Pada Digital Society #3 kali ini, Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc. dari Universitas Islam Indonesia hadir sebagai pembicara. Webinar sendiri telah dilaksanakan pada Sabtu, 27 Maret 2021 yang lalu. Bapak Arif menghadirkan ruang diskusi dengan pemaparan berjudul “Blockchain for E-Portfolio in AEC-OM Industries”.
Diskusi diawali dengan pengantar oleh Prof. Dr. Sunyoto Usman, MA terkait perubahan dan ilmu pengetahuan. Disampaikan oleh Prof. Sunyoto bahwa teori sosial lahir dari perubahan-perubahan. Kini, adanya revolusi industri pun turut mengubah disiplin ilmu sosial baik dalam tataran teoretis maupun metodologis. Perkembangan termutakhir dalam bidang teknologi dan dunia digital kemudian memberikan ruang diskursus yang luas, baru, dan kontinu.
Pemaparan Bapak Arif lantas dibuka dengan sebuah studi kasus dalam proses pelamaran kerja, di mana salah seorang dekan di Massachusetts Institute of Technology (MIT) mengundurkan diri setelah mengakui bahwa ijazah yang diajukan pada saat melamar merupakan ijazah palsu. Di dalam konteks sehari-hari pun pekerjaan sering ditemui permasalah tentang sukarnya menelusuri orisinalitas sertifikat dan ijazah yang dimiliki seseorang. Masalah ini pun ditemui dalam banyak industri.
Blockchain hadir sebagai solusi alternatif terhadap kegamangan terhadap validitas data, yang salah satunya termanifestasikan lewat e-portofolio. Walau demikian, blockhain tetap memiliki tantangan jika akan diimplementasikan ke depannya. Kendala seperti keterbatasan sumber daya, kelayakan penggunaan dalam industri tertentu, hingga hilangnya peran dan kuasa governing body. Dalam risetnya, Bapak Arif ingin mencari tahu potensi penggunaan blockchain dalam mencegah tindak pemalsuan dalam sistem sertifikasi kemampuan dan portofolio dalam industri AEC-OM (Architecture, Engineering, Construction-Operation and Maintenance) di Indonesia. Dalam menganalisis penerimaan ini, dua pendekatan pun diaplikasikan: aspek teknis dan tingkatan penerimaan oleh stakeholders.
Dielaborasikan oleh Bapak Arif jika blockchain bukanlah sebuah konsep yang baru, alih-alih konsep lama yang kehadirannya telah ada beriringan dengan kita sehari-hari. Untuk mengkontekstualisasikannya, Bapak Arif kemudian menjelaskan konsep dan komponen blockchain dan menganalogikannya dalam keilmuan Islam. Konsep seperti immutable dan decentralized nyatanya ditemui di dalam hal yang kita temui sehari-hari.
Pada sesi tanya jawab, Bapak Arif menyebutkan jika “[karena teknologi] kita akan berlomba-lomba dalam kebaikan” dalam merespons bagaimana efek pengimplementasian blockchain yang menyebabkan adanya digital footprint secara kekal. Diskusi diakhiri luaran bahwa blockchain dapat dijadikan potensi untuk uji validitas dan penipuan dalam e-portofolio. Selain itu, masih diperlukan edukasi dan pengenalan terhadap teknologi blockchain kepada stakeholder juga masyarakat dengan analogi dan konsep yang mudah dipahami dan familier.
Please click: [DIGITAL SOCIETY #3] Discussion Series “Blockchain for E-Portfolio in AEC-OM Industries” for detail.
Tentang Pembicara:
Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc. merupakan Direktur Pembinaan & Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh Universitas Islam Indonesia sekaligus Dosen Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia. Keahliannya mencakup isu urban planning dengan spesialisasi pada infrastruktur dan pengembangan masyarakat.
Google Scholar:
https://scholar.google.com/citations?user=5gO4WgkAAAAJ&hl=id&oi=ao