• Tentang UGM
  • IT Center
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Pusat Studi Sosial Asia Tenggara
Universitas Gajah Mada
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Selayang Pandang
    • Peneliti
    • Peneliti Mitra
    • Mitra
    • Perpustakaan
  • Penelitian
    • Penelitian
    • Kluster
  • Program
    • MMAT (SUMMER COURSE)
      • Summer Course 2021
      • Summer Course 2022
      • Summer Course 2023
      • PROGRAM SUMMER COURSE MMAT 2024 SOCIAL TRANSFORMATION IN CONTEMPORARY SOUTHEAST ASIA
    • ASEAN Day
    • Symposium on Social Science (SOSS)
      • Symposium on Social Science 2018
      • Symposium on Social Science 2020
    • SEA MCA
    • SEA Talk
    • CESASS TALK (Forum Diskusi)
    • SEA Chat
    • SEA Movie
    • Magang
      • MAGANG DOMESTIK
      • Aktivitas Magang
      • Essay Magang
    • Workshop Kominfo
  • Publikasi
    • Buku
    • Jurnal
    • Prosiding
  • Esai Akademik
    • Ekonomi & Kesejahteraan Sosial
    • Hukum dan Hak Asasi Manusia
    • Media dan Komunikasi
    • Pendidikan
    • Politik dan Hubungan Internasional
    • Sejarah dan Budaya
    • Panduan Artikel
  • Beranda
  • Pos oleh
  • page. 24
Pos oleh :

pssat

Membangun Identitas ASEAN

Esai AkademikPolitik dan Hubungan Internasional Senin, 15 Februari 2016

ASEAN, Association of Southeast Asian Nations, adalah organisasi geo-politik dan ekonomi negara-negara yang berlokasi di Asia Tenggara, yang dibentuk pada 8 Agustus 1967, dengan menandatangani Deklarasi Bangkok oleh Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand. Sebagaimana diatur dalam Deklarasi ASEAN, salah satu maksud dan tujuan ASEAN adalah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial dan pengembangan budaya di kawasan melalui upaya bersama dalam semangat kesetaraan dan kemitraan untuk memperkuat fondasi bagi kesejahteraan dan komunitas damai Negara-negara Asia Tenggara. read more

School of Peace: Memahami ASEAN Melalui Dialog Interfaith

Esai AkademikHukum dan Hak Asasi Manusia Rabu, 10 Februari 2016

Sudah menjadi sebuah kebenaran bahwa masyarakat ASEAN terdiri dari berbagai budaya, etnis dan kepercayaan. Memahami masyarakat ASEAN jelas tidak dapat dipisahkan dari perbedaan-perbedaan yang ada. Dalam hal ini, kepercayaan yang tumbuh dan berkembang menjadi bagian dari masyarakat yang melekat dalam kehidupan mereka.

ASEAN menjadi kawasan berkumpul dan berkembangnya sejumlah kepercayaan-kepercayaan lewat jalur perdagangan maupun lewat kolonilisasi pada masa silam. Namun pada dasarnya, pada masyarakat ASEAN itu sendiri telah ada dan berkembang sejumlah kepercayaan sejak ratusan bahkan ribuan tahun sebelumnya, bahkan hingga saat ini masih terus dipertahankan keberadaannya seperti pada masyarakat indigenous yang memiliki kepercayaan terhadap alam. read more

Integration in Southeast Asia: Trajectories of Inclusion, Dynamics of Exclusion (SEATIDE)

riset Kamis, 14 Januari 2016

SEATIDE (Integration in Southeast Asia: Trajectories of Inclusion, Dynamics of Exclusion) adalah proyek yang didanai oleh FP7 Uni Eropa yang akan menggunakan pendekatan berbasis penelitian lapangan untuk mempelajari proses integrasi dan pengecualian di negara-negara Asia Tenggara (SEA). Dipimpin oleh Ecole francaise d ‘Extreme-Orient (EFEO), proyek ini akan mendapat manfaat dari sumber daya dan keahlian dari lembaga-lembaga utama Studi Asia di Asia Tenggara dan Eropa, serta jaringan EFEO unik dari 10 pusat lapangan yang terletak di SEA. read more

Indonesia & Second Track Diplomacy Penyelesaian Sengketa Laut Tiongkok Selatan (2015)

riset Kamis, 14 Januari 2016

Kasus sengketa yang terjadi di wilayah Laut Tiongkok Selatan adalah salah satu kasus sengketa wilayah yang paling pelik yang pernah terjadi di kawasan Asia Tenggara. Sengketa ini tidak hanya melibatkan beberapa pihak sekaligus, yaitu Brunei Darussalam, Filipina, Malaysia, Tiongkok, Taiwan, dan Vietnam tetapi juga mencakup beberapa isu terkait tumpang tindih klaim teritorial dan penarikan batas laut di wilayah tersebut. Meskipun saat ini sengketa di Laut Tiongkok Selatan relatif damai, fakta bahwa sengketa tersebut belum terselesaikan secara tuntas memungkinkan terjadinya friksi-friksi atau bahkan konfrontasi militer di masa depan. Bahkan jika dilihat tren yang terjadi selama lima tahun terakhir, ketegangan yang muncul antara pihak-pihak yang bersengketa menunjukkan level yang lebih tinggi dibandingkan pada dekade sebelumnya. Oleh karena itu sangat diperlukan sebuah kerangka kerja penyelesaian damai yang jelas untuk menghindari situasi memburuk di masa depan. read more

Singkong untuk Kedaulatan Pangan: Studi Kolaboratif (2015)

riset Kamis, 14 Januari 2016

Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian unggulan perguruan tinggi berjudul “Singkong untuk Kedaulatan Pangan: Studi Kolaboratif” yang dilakukan oleh 10 (sepuluh) pusat studi di bawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Penelitian kolaborasi ini berawal dari keinginan untuk mengembangkan semangat gotong royong mempelajari ketahanan pangan dan kedaulatan energi, khususnya yang terkait dengan singkong sebagai alternatif pangan demi menuju ketahanan pangan nasional.Lebih lanjut, penelitian kolaboratif ini diharapkan dapat memberi sumbangsih yang komprehensif berdasarkan bidang keilmuan masing-masing pusat studi bagi bangsa Indonesia secara luas dan pemerintah secara khususnya dalam bentuk rekomendasi kebijakan terkait dengan singkong dan ketahanan pangan di Indonesia. read more

Evaluasi Efektivitas Program Penanggulangan Kemiskinan di 15 Kabupaten/Kota Dampingan SAPA (Tahun 2012)

riset Kamis, 14 Januari 2016

Bermitra dengan Pusat Studi Pedesaan dan Kawasan UGM dan Strategic Alliance for Poverty Reduction, penelitian ini dilakukan untuk memahami dinamika yang terjadi di lapangan yang terkait dengan program penanggulangan kemiskinan untuk menemukan kesulitan-kesulitan yang dihadapi dalam berbagai program yang dilaksanakan. Dari penelitian ini, diharapkan akan ditemukan strategi alternative yang dapat digunakan oleh stakeholder terkait untuk bersama-sama meningkatkan efektivitas program penanggulangan kemiskinan sehingga target penurunan permasalahan social akibat kemiskinan dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan. read more

Pelanggaran Hak Asasi Manusia di Asia Tenggara (Tahun 2010)

riset Kamis, 14 Januari 2016

Penelitian ini dilakukan untuk melaporkan pengumpulan data tentang pelanggaran HAM di Asia Tenggara yang terjadi sepanjang tahun 2010. Negara-negara yang menjadi fokus penelitian adalah Brunei, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura dan Thailand. Penelitian ini berusaha menekankan pentingnya makna isu pelanggaran HAM bagi proses demokratisasi di kawasan Asia Tenggara. Pelanggaran HAM menjadi penting untuk diperhatikan karena tinggi – rendahnya tingkat pelanggaran HAM sering berkaitan erat dengan kualitas demokrasi sebuah negara. Sudah tentu demokrasi adalah persoalan yang jauh lebih rumit dari sebatas pelanggaran HAM. Akan tetapi, tidak selamanya bahwa pelaksanaan HAM di sebuah negara bersifat linier dengan kualitas demokrasi, namun hal ini mampu mendorong proses demokratisasi pada bentuk yang lebih sempurna, karena pada situasi ini masyarakat memiliki kesadaran lebih tentang pemenuhan hak-haknya, sehingga mampu untuk berpartisipasi dalam proses pembangunan negara melalui penyaluran aspirasinya. Dengan demikian, data yang dihasilkan oleh penelitian ini ini bisa menyediakan semacam penilaian awal tentang jalannya demokratisasi terutama di negara-negara seperti Filipina, Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand. Laporan penelitian yang sama sekaligus juga menyediakan gambaran kasar tentang tingkat koersi dan eksklusi politik di negara-negara seperti Brunei, Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam. read more

Perguruan Tinggi dalam Menghadapi ASEAN Economic Community

Esai AkademikPendidikan Senin, 11 Januari 2016

Tantangan kompetisi terbuka (open competition) karena globalisasi menjadi tantangan semua individu dan juga negara dalam menjalankan fungsinya sebagai intitusi yang meregulasi kehidupan berbangsa dan bernegara dalam mencapai kesejahteraan. Globalisasi dan konektifitas membuat bersin seseorang di belahan bumi Eropa menyebabkan flu bagi orang lain di Asia. Lebih khusus lagi, tantangannyata yang saat ini tengah dihadapi oleh negara-negara ASEAN adalah kompetisi terbuka yang menjadi konsekuensi dari ditekannya kontrak Asian Charter oleh pemimpin negara-negara ASEAN pada 15 Desember 2008. Perjanjian kerjasama yang menyerupai bersatunya negara-negara Eropa dalam Uni Eropa ini membuat pergerakan barang, manusia, dan uang menjadi tanpa hambatan batasan teritori dan politik (borderless) ini kemudian popular dengan sebutan Asian Community yang mulai efektif diterapkan pada tahun 2015. read more

[SEA Talk #1] Media Massa dan Konstruksi Masyarakat Asean

AktivitasSEA Talk_ind Rabu, 30 Desember 2015

Program perdana SEA Talks PSSAT pada tanggal 29 Mei 2015 bertajuk “Media Massa dan Konstruksi Masyarakat ASEAN”. Dr. Phil. Hermin Indah Wahyuni, M.Si, menjadi pembicara pada sore itu. Menurut pembicara yang juga sekaligus kepala PSSAT tersebut bahwa media massa saat ini belum sepenuhnya peduli mengenai pentingnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Media massa, dalam hal ini jurnalis, perlu lebih dalam mengetahui isu ini sehingga tidak hanya menjadi wacana pada tingkatan elit semata akan tetapi informasi ini dapat sampai hingga kepada masyarakat dikawasan Asia Tenggara itu sendiri. read more

Diseminasi Riset Diplomasi : Evaluasi, Peran, dan Langkah ke Depan Sengketa Laut tiongkok selatan

Aktivitas Jumat, 25 Desember 2015

Sengketa laut tiongkok selatan sampai saat ini masih menyisakan berbagai permasalahan. Indonesia bukan negara yang terlibat dalam sengketa ini, namun latar belakang posisi indonesia sebagai sebagai negara yang sering dianggap mampu berdiri netral di tengah-tengah permasalahan seperti ini, menjadikan negara ini seakan-akan memiliki kewajiban untuk menempatkan diri dalam penyelesaikan sengketa tersebut. Beberapa alasan lain yang melatarbelakangi terlibatnya Indonesia dalam penyelesaian sengketa ini dikarenakan beberapa hal. Pertama, semakin berlarutnya permasalahan ini dikhawatirkan akan berdampak kepada kestabilan hubungan negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Tidak membaiknya kondisi sengketa ini berpotensi terhadap terhambatnya eksporasi sumber daya alam dan aktivitas ekonomi lain. Sisi lainya, Indonesia dapat menunjukkan citranya sebagai pemimpin kawasan yang bertanggung jawab dengan mengambil peran dalam penyelesaian sengketa ini. Tanpa adanya dorongan untuk dapat mencapai penyelesaiannya sengketa ini oleh pihak Indonesia, tentu akan menurunkan citra Indonesia sendiri. read more

1…222324

Recent Posts

  • Prof. Dr. Rini Rachmawati dan Tim Riset Kolaborasi Indonesia (RKI) Melakukan Field Work di Ibu Kota Nusantara
  • CESASS UGM menyambut perwakilan dari Asian School of Business-MIT Sloan School of Management, Malaysia
  • PSSAT UGM selenggarakan The 17th International Asian Urbanization Conference
  • Kepala Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) UGM menjadi pembicara pada acara Global Immersion Guarantee (GIG) Program UGM, ACICIS, and Monash University
  • CESASS UGM Menyambut Kunjungan Pimpinan Harvard-Yenching Institute
Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Sosial Asia Tenggara
Universitas Gajah Mada

Gedung PAU, Jl. Teknika Utara
Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
pssat@ugm.ac.id
+62 274 589658

Instagram | Twitter | FB Page | Linkedin |

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju