• Tentang UGM
  • IT Center
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Pusat Studi Sosial Asia Tenggara
Universitas Gajah Mada
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Selayang Pandang
    • Peneliti
    • Peneliti Mitra
    • Mitra
    • Perpustakaan
  • Penelitian
    • Penelitian
    • Kluster
  • Program
    • Konferensi Internasional
      • Konferensi Urbanisasi Asia Internasional ke-17
      • SEA MCA 2021
      • Symposium on Social Science 2020
      • Symposium on Social Science 2018
    • SUMMER COURSE
      • Summer Course 2021
      • Summer Course 2022
      • Summer Course 2023
      • PROGRAM SUMMER COURSE MMAT 2024 SOCIAL TRANSFORMATION IN CONTEMPORARY SOUTHEAST ASIA
    • CESASS Research Fellowship
    • Magang
      • MAGANG DOMESTIK
      • Aktivitas Magang
      • Essay Magang
    • CESASS TALK
    • CESASS Chat
    • Program Sebelumnya
      • SEA Talk
      • SEA Chat
      • SEA Movie
    • Pelatihan
      • Workshop Kominfo
  • Publikasi
    • Jurnal
    • Buku
    • Prosiding
  • Esai Akademik
    • Ekonomi & Kesejahteraan Sosial
    • Hukum dan Hak Asasi Manusia
    • Media dan Komunikasi
    • Pendidikan
    • Politik dan Hubungan Internasional
    • Sejarah dan Budaya
    • Panduan Artikel
  • Beranda
  • Aktivitas
  • [SEA Movie 2016] Pekan Film Malaysia “Mengintip Tetangga”

[SEA Movie 2016] Pekan Film Malaysia “Mengintip Tetangga”

  • Aktivitas, SEA Movie_ind
  • 10 June 2016, 11.28
  • Oleh: pssat
  • 0

Seberapa jauh Anda mengenal tetangga Anda? Tetangga barangkali orang terdekat yang justru menyimpan enigma dan tak jarang prasangka. Tapi, sinema bisa membantu Anda menyingkap tabir tetangga terdekat kita: Malaysia. Ada lima film pilihan yang bisa menjadi jendela Anda untuk mengintip tetangga kita Malaysia. Sepet besutan Yasmin Ahmad menguak relasi antaretnis yang pelik di Malaysia. Sementara itu, Ho Yuhang lewat Rain Dog menapaki lorong gelap kondisi etnis Cina di Malaysia. Begitu pula, Songlap besutan duo Effendy Mazlan dan Fariza Azlina Isahak tanpa tedeng aling-aling menguak sisi lain dari gemerlap ibukota Kuala Lumpur. Sebaliknya, Dain Iskandar Said lewat Bunohan membawa Anda mengenali wajah pinggiran Malaysia yang tak kalah rumitnya. Dan, terakhir, Mamat Khalid mengajak Anda mencicipi cita rasa sinema Melayu klasik berbalut gaya ‘film noir’ dalam Kala Bulan Mengambang’ yang sarat dengan alegori politik kontemporer Malaysia. Maka, saksikan sinema Malaysia dan raihlah kesempatan mengenalinya. (Budi Irawanto)

 

Berita Terakhir

  • Inovasi dan Sistem Pengelolaan Sampah yang Smart untuk Mendukung Implementasi Smart City di Ibu Kota Nusantara
  • PSSAT UGM Menyelenggarakan Webinar Series GEO-PW #6 dan Focus Group Discussion Kelanjutan Pembangunan Ibu Kota Negara: Aspek Penguatan dan Pembatasan
  • CESASS UGM dan SEALC NCCU Adakan Pertemuan Strategis untuk Memperkuat Kemitraan Regional
  • Penandatanganan MoU Kolaborasi Jurnal antara COMICOS 2026 dan IKAT: The Indonesian Journal of Southeast Asian Studies
  • PSSAT UGM Menerima Kunjungan Director of Government Affairs & Strategic Collaborations, Grab Indonesia
Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Sosial Asia Tenggara
Universitas Gajah Mada

Gedung PAU, Jl. Teknika Utara
Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
pssat@ugm.ac.id
+62 274 589658

Instagram | Twitter | FB Page | Linkedin |

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY