• Tentang UGM
  • IT Center
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Pusat Studi Sosial Asia Tenggara
Universitas Gajah Mada
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Selayang Pandang
    • Peneliti
    • Peneliti Mitra
    • Mitra
    • Perpustakaan
  • Penelitian
    • Penelitian
    • Kluster
  • Program
    • MMAT (SUMMER COURSE)
      • Summer Course 2021
      • Summer Course 2022
      • Summer Course 2023
      • PROGRAM SUMMER COURSE MMAT 2024 SOCIAL TRANSFORMATION IN CONTEMPORARY SOUTHEAST ASIA
    • ASEAN Day
    • Symposium on Social Science (SOSS)
      • Symposium on Social Science 2018
      • Symposium on Social Science 2020
    • SEA MCA
    • SEA Talk
    • CESASS TALK (Forum Diskusi)
    • SEA Chat
    • SEA Movie
    • Magang
      • MAGANG DOMESTIK
      • Aktivitas Magang
      • Essay Magang
    • Workshop Kominfo
  • Publikasi
    • Buku
    • Jurnal
    • Prosiding
  • Esai Akademik
    • Ekonomi & Kesejahteraan Sosial
    • Hukum dan Hak Asasi Manusia
    • Media dan Komunikasi
    • Pendidikan
    • Politik dan Hubungan Internasional
    • Sejarah dan Budaya
    • Panduan Artikel
  • Beranda
  • Aktivitas
  • [SEA Talk #23] Mengkomunikasikan Risiko Bencana dalam Meningkatkan Ketahanan Masyarakat: Pelajaran dari Pulau Simeulue, Aceh

[SEA Talk #23] Mengkomunikasikan Risiko Bencana dalam Meningkatkan Ketahanan Masyarakat: Pelajaran dari Pulau Simeulue, Aceh

  • Aktivitas, SEA Talk_ind
  • 22 September 2018, 12.38
  • Oleh: pssat
  • 0

Pada hari Jumat (21/9/18), Dr. Alfi Rahman dari Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh hadir di Perpustakaan PSSAT UGM untuk memberikan materi tentang Communicating Disaster Risk in Enhancing Community Resilience: Lesson Learned from Simeulue Island, Aceh dalam SEA Talk #23 .

Dalam presentasinya, Dr. Alfi memparkan bahwa di Pulau Simeulue, Aceh, penduduk memiliki tindakan preventif sendiri untuk mencegah terjadinya tsunami yang berdasarkan pada kearifan lokal mereka. Local wisdom tersebut berupa nyanyian yang dalam liriknya memuat pencegahan terjadinya tsunami. Terbukti, pada Peristiwa Tsunami Aceh 26 Desember 2004 silam, hanya sedikit sekali penduduk di Pulau Simeulue, Aceh yang menjadi korbannya, padahal daerah mereka termasuk daerah yang terkena dampak.

Recent Posts

  • CESASS UGM menyambut perwakilan dari Asian School of Business-MIT Sloan School of Management, Malaysia
  • PSSAT UGM selenggarakan The 17th International Asian Urbanization Conference
  • Kepala Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) UGM menjadi pembicara pada acara Global Immersion Guarantee (GIG) Program UGM, ACICIS, and Monash University
  • CESASS UGM Menyambut Kunjungan Pimpinan Harvard-Yenching Institute
  • Seminar dan Monitoring-Evaluasi Akhir RKI 2024 Proyek Riset “Creative, Innovative, and Smart Sustainable City Concept for Capital City.”
Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Sosial Asia Tenggara
Universitas Gajah Mada

Gedung PAU, Jl. Teknika Utara
Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
pssat@ugm.ac.id
+62 274 589658

Instagram | Twitter | FB Page | Linkedin |

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju