Tidak bisa dipungkiri bahwa media memiliki andil dalam menginformasikan isu-isu yang berhubungan dengan lingkungan, mulai dari perubahan iklim, pemanasan global, hingga bencana maritim. Oleh sebab itu, perspektif komunikasi sangat diperlukan untuk menjelaskan bagimana tindakan yang komunikatif dapat menciptakan public sphere yang mengakomodasi isu-isu lingkungan untuk membentuk sensivitas masyarakat.
Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) Universitas Gadjah Mada kembali kedatangan visiting professor dalam program World Class Professor (WCP) yang didukung oleh Kemenristekdikti. Profesor ketiga yang akan bekerja sama dengan para peneliti di PSSAT UGM adalah Prof. Dr. David Robie dari Auckland University of Technology (AUT), New Zaeland. Beliau merupakan pakar di bidang Jurnalisme terutama dalam isu-isu lingkungan. Selain menjadi akademisi, Prof. David juga merupakan jurnalis dan aktivis Greenpeace. Ia adalah legenda hidup dari peristiwa tenggelamnya kapal Rainbow Warrior di pasifik. Rainbow Warrior adalah kapal Greenpeace yang ditenggelamkan oleh agen inteligen Perancis karena melakukan aksi protes terhadap uji coba nuklir di lautan pasifik.
Setibanya di Indonesia, kegiatan pertama yang dilakukan yang oleh Prof. David adalah melakukan workshop internal dengan para peneliti PSSAT UGM dengan tema, “How To Develop Research in Maritime Disaster” di kantor PSSAT UGM (1/11/2017). Prof. David dan para tim peneliti PSSAT UGM akan berkolaborasi dalam riset tentang komunikasi ekologi dalam bencana maritim dengan mengambil kasus di Jawa Tengah. Selain dihadiri para peneliti internal PSSAT UGM , workshop ini juga dihadiri mahasiswa Ilmu komunikasi yang memiliki fokus kajian tentang isu lingkungan dan media. Dalam workshop ini, Prof. David berbagi pengetahuan dan pengalamannya dalam mengeksplorasi isu-isu lingkungan secara khusus bencana maritim dari sisi pemetaan problem hingga aspek metodologi. (MLK)