Di masa sekarang, para akademisi di tanah air menghadapi tantangan untuk menulis dan mempublikasikan penelitian mereka ke dalam bentuk jurnal ilmiah berskala nasional terlebih lagi internasional. Atas pertimbangan tersebut, Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) Universitas Gadjah Mada menggelar pelatihan bertajuk “Workshop Academic Writing and Publication for Social Sciences” yang dilaksanakan pada 16 Agustus 2017 di Gedung Auditorium Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada. Pelatihan ini juga dapat terealisasi berkat kerjasama dengan Badan Penerbit dan Publikasi (BPP) Universitas Gadjah Mada. Kegiatan ini merupakan rangkaian dari program World Class Professor (WCP) yang diinisiasi oleh Kemeristek Dikti. PSSAT UGM menjadi anggota konsorsium WCP bersama Pusat Kajian Mitigasi Bencana dan Rehabilitasi Pesisir (PKMBRP) Universitas Diponegoro, serta Pusat Studi Tsunami dan Mitigasi Bencana Universitas Syiah Kuala. Masing-masing anggota konsorsium dapat melaksanakan program-program yang inovatif untuk produksi pengetahuan.
Pada kesempatan ini, PSSAT UGM mengundang Professor Thomas Hanitzch, Kepala Departemen Ilmu Komunikasi dan Riset Media dari Ludwig-Maximilians-Universität München (Jerman) sebagai pembicara utama. Beliau adalah profesor berkelas dunia di bidang Ilmu Komunikasi, khususnya Jurnalisme. Selain itu, Prof. Hanitzch sudah memiliki banyak pengalaman sebagai editor dan tim editorial jurnal-jurnal ilmu sosial berskala internasional, antara lain Journal of Communication Theories. Pelatihan ini langsung dibuka oleh Wakil Rektor UGM Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, drg. Ika Dewi Ana, M.Kes.,Ph.D yang dalam sambutannya menekankan pentingnya publikasi jurnal ilmiah untuk membantu meningkatkan akreditasi universitas.Bertindak sebagai moderator adalah Dr.phil. Vissia Ita Yulianto, peneliti dari Pusat Studi Sosial Asia Tenggara, UGM.
Dalam pelatihan ini, Prof. Thomas Hanitzch menjelaskan publikasi akademik memiliki dua fungsi, yaitu fungsi saintifik dan fungsi strategis. Fungsi saintikfik dari jurnal akademik bertujuan sebagai sarana untuk mengetahui hasil-hasil penelitian dan mengembangkan wacana saintifik, sedangkan fungsi strategisnya dapat meningkatkan reputasi akademis, meningkatkan karir dan pengembangan terhadap bidang-bidang yang terkait. Selanjutnya, Prof. Hanitzsch menjelaskan tentang beberapa index yang digunakan untuk mengukur sebuah jurnal seperti number of publications, gives more weight to frequently cited articles, gives more weight to recently published articles and corrects for multiple (co-) authorship. Perlu diketahui suatu artikel melewati serangkaian proses editorial yang harus dilalui sebelum dimuat di dalam jurnal.
Kegiatan ini dihadiri oleh peserta dari berbagai disiplin ilmu. Pembicara sesi kedua diisi oleh Purwoko, M.A dari BPP UGM yang memberikan materi workshop tentang praktik pengecekan plagiarisme dan manajemen referensi. Purwoko memberikan tips bagaimana melihat artikel atau jurnal yang kita tulis bukan plagiarisme menggunakan software. Peserta juga diajak untuk langsung mempraktikkan penggunaan software tersebut. Diharapkan materi pada sesi kedua ini dapat membantu peserta menghindari dan mencegah tindakan plagiarisme. (Inov)