Pada (11/2), SEA Chat#28 diselenggarakan oleh PSSAT UGM secara daring dengan mengundang dua pembicara. Pembicara pertama adalah William Halloran dari Western Sydney University, Australia. Halloran memaparkan materinya mengenai “Labour Rights, Laws, and Abuses in Indonesia”. Dalam sesi ini, isu yang dibahas Halloran meliputi tiga hal. Pertama, dampak pandemi Covid-19 terhadap industri di Indonesia, khususnya sektor kesehatan yang berkaitan dengan hak pekerja kesehatan. Kedua, kontroversi OMNIBUS LAW. Ketiga, masalah mengenai hak pekerja dan kebijakan Indonesia yang akan dihadapi Indonesia di masa depan. Halloran menyimpulkan bahwa situasi pandemi ini telah membuktikan bahwa sebuah negara tidak bisa berfungsi tanpa kesehatan dan kesejahteraan masyarakatnya. Oleh karena itu, melindungi pekerja yang paling rentan akan memberi jaminan masa depan untuk semua orang, sehingga semua pihak termasuk pemerintah, pebisnis, dan institusi tidak bisa menjadikan kasus Covid-19 sebagai alasan untuk melepas hak-hak pekerja.
Pemaparan materi pada sesi kedua diisi oleh Ryan Sheil dari Curtin University, Australia. Dengan mengangkat topik “Coral-Reef Conservation in Indonesia”, Sheil menjelaskan bahwa 65% dari total 51.000 km2 terumbu karang di Indonesia terancam punah. Indonesia sendiri adalah rumah dari 1/3 total populasi terumbu karang dari seluruh dunia. Padahal, terumbu karang sebagai biota laut Indonesia memiliki peran penting baik bagi kehidupan manusia, dan keberlangsungan ekosistem laut. Untuk melindungi terumbu karang, konservasi terumbu karang menjadi hal utama yang harus dilakukan. Dalam kesempatan ini, Sheil juga menjelaskan berbagai strategi yang dapat diaplikasikan pada konservasi. Tak hanya itu, Ia juga memberikan berbagai contoh organisasi dan program yang bergerak di bidang konservasi terumbu karang, diantaranya adalah: Orang Laut Papua (SEA People), COREMAP, dan Coral Catch Gili Air. Sheil menutup pemaparannya dengan peluang kerjasama di bidang keamanan maritim antara Indonesia dan Australia melalui “Pillar 4 of Australia-Indonesia 2020-2024 Comprehensive Strategic Partnership”.
Setelah kedua pembicara selesai memaparkan materi, moderator kemudian melanjutkan sesi diskusi dengan menerima pertanyaan dari peserta. Diskusi berjalan dengan menarik antara peserta dan pembicara yang saling menanggapi pandangan masing-masing secara langsung. Diharapkan diskusi ini dapat memberikan pengetahuan bagi seluruh pihak yang hadir dan membantu mereka untuk mencari tahu lebih dalam terkait kedua topik yang dibahas pada kesempatan ini.