Abstrak
Pola relasi-relasi sosial yang tumbuh dan berkembang dalam kehidupan komunitas digital antara lain ditandai oleh kontak langsung, komunikasi yang melibatkan banyak orang (many-to-many communication), keterbukaan pandangan (ide), serta kebebasan berinteraksi. Uraian berikut memetakan perbedaan pandangan tentang dampak pola relasi-relasi tersebut terhadap inklusi sosial atau proses meningkatnya kapasitas akses komunitas pada sumber daya (resources), menguatnya partisipasi mereka dalam formulasi dan eksekusi keputusan publik, serta jalinan kerja sama di antara mereka dalam memanfaatkan dan menciptakan peluang. Di satu sisi, terdapat pandangan yang yakin (optimistic) bahwa relasi-relasi sosial tersebut memiliki dampak signifikan terhadap inklusi sosial karena mampu menghimpun perbendaharaan informasi yang dapat dipergunakan sebagai saluran akses pada sumber daya (resources), dapat dimanfaatkan sebagai pengetahuan (knowledge) untuk menciptakan dan memanfaatkan peluang, serta sebagai sarana mendorong partisipasi politik. Sementara itu, di sisi yang lain, terdapat pandangan yang justru meragukannya (skeptic) karena relasi-relasi sosial tersebut masih menghadapi kendala ketimpangan digital (digital divide) dan literasi sehingga tidak kondusif bagi upaya meningkatkan inklusi sosial.