Sabtu (24/7/21), Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) UGM kembali mengadakan webinar Digital Society. Webinar yang bertajuk “From Digital Toddler to Digital Retire #2”, merupakan rangkaian kedua dari diskusi yang dilaksanakan pada bulan lalu. Pada kesempatan kali ini, PSSAT menghadirkan Prof. Ir. Bambang Hari Wibisono dari Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional (PSPPR) UGM dan Bapak Eka Indarto selaku Praktisi dan Konsultan Teknologi Informasi Komunikasi- RTIK Yogyakarta sebagai pembicara. Diskusi dengan dua topik berbeda akan dielaborasi oleh Bapak Sony Setyarso dari Founder and Director of 360 Solusi Teknologi selaku moderator diskusi.
Bapak Sony Setyarso membuka diskusi dengan menyatakan bahwa, “pandemi ini membuat ketergantungan yang sangat jelas pada teknologi, namun dibutuhkan ekosistem yang komplet di Indonesia”. Hal ini selaras dengan sambutan yang diberikan oleh Prof. Dr. phill. Hermin Indah Wahyuni, “teknologi membantu mereduksi risiko yang mana ada kultur sosial yang kompleks” tegas Bapak Sony.
Selanjutnya, Prof. Ir. Bambang Hari Wibisono memaparkan topik tentang “Perkembangan kota di era digital”. “Penduduk dunia kini semakin mengkota, dan hal ini menjadi keprihatinan ketika kota belum menunjukkan kesiapan dari segi sistem dan kesenjangan yang terjadi”, ungkap Prof. Ir. Bambang Hari Wibisono dengan menjabarkan data terkait. Terdapat kompleksitas sebuah kota yang berdampak pada pergeseran paradigma dari physicalism ke system approach.
Kota-kota pada era informasi dan telekomunikasi berbasis digital menemui isu disrupsi sosial dan keruangan, disparitas regional dan permasalahan spasial. Permasalahan ini dibuktikan dengan jumah warga kota yang semakin meningkat, kemampuan kota dalam penyediaan layanan kebutuhan dasar masyarakat, serta kepastian tentang stabilitas ekonomi, sosial, dan kelestarian ligkungan. Upaya pemerintah dalam mengatasi pemasalahan dengan konsep e-government, e-service, dan smartcity harus diikuti dengan kemampuan digital literasi dalam mendukung sistem yang berjalan.
Bapak Eka Indarto kemudian melanjutkan pembahasan dengan membawakan topik “The role of ICTs in ageing” . Bapak Eka Indarto menyampaikan, “TIK dapat meningkatkan kualitas hidup orang tua dan megurangi efek penuaan”. Prinsip-prinsip desain teknologi seperti equitable use, flexibility in use, simple and intuitive use, perceptible information, tolerance for error, low physical error akan memudahkan pencapaian kualitas hidup orang tua. Faktor- faktor pengembangan teknologi informasi untuk lansia perlu memperhatikan beberapa hal, yaitu mood, relationship dan social activities, physical capacity, concerns, dan self care.
ICT dapat secara efektif meningkatkan peluang bisnis yang berasal dari revolusi penuaan. “Yang perlu disoroti dalam ketimpangan adaptasi, yaitu Infrastruktur, internet device yang terjangkau, peningkatan digital literasi, akses internet kepada program inklusi, dan adopsi kebijakan”. Sebagai penutup, “Keretanan pada lansia dapat diubah menjadi suatu hal yang bernilai dengan merujuk pada komponen teknologi dan pengalaman lansia, teknologi dan layanan keuangan, edukasi dan lifelong learning, lapangan kerja baru untuk kolompok, dan menjadikan kelompok lansia memili gaya hidup yang sehat dan mandiri” ungkap Bapak Eka Indarto.
Please click: DIGITAL SOCIETY: Discussion Series #9 for detail.
Tentang Pembicara:
Prof. Ir. Bambang Hari Wibisono merupakan Guru Besar Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik, Universitas Gadjah Mada. Beliau memiliki bidang keahlian dalam linkup lingkungan bangunan dan desain/desain kota/ perencaan kota dan daerah serta lingkungan bangunan dan desain/perencanaan transportasi/ perencanaan kota dan daerah.
Google Scholar:
https://scholar.google.com/citations?user=AzkZ034AAAAJ&hl=en
Eka Indarto merupakan Praktisi dan Konsultan Teknologi Informasi Komunikasi- RTIK Yogyakarta. Bapak Eka Indarto aktif sebagai pembicara mengisi seminar dan acara yang berkaitan dengan teknologi komunikasi dan informasi.