• Tentang UGM
  • IT Center
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Pusat Studi Sosial Asia Tenggara
Universitas Gajah Mada
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Selayang Pandang
    • Peneliti
    • Peneliti Mitra
    • Mitra
    • Perpustakaan
  • Penelitian
    • Penelitian
    • Kluster
  • Program
    • MMAT (SUMMER COURSE)
      • Summer Course 2021
      • Summer Course 2022
      • Summer Course 2023
      • PROGRAM SUMMER COURSE MMAT 2024 SOCIAL TRANSFORMATION IN CONTEMPORARY SOUTHEAST ASIA
    • ASEAN Day
    • Symposium on Social Science (SOSS)
      • Symposium on Social Science 2018
      • Symposium on Social Science 2020
    • SEA MCA
    • SEA Talk
    • CESASS TALK (Forum Diskusi)
    • SEA Chat
    • SEA Movie
    • Magang
      • MAGANG DOMESTIK
      • Aktivitas Magang
      • Essay Magang
    • Workshop Kominfo
  • Publikasi
    • Buku
    • Jurnal
    • Prosiding
  • Esai Akademik
    • Ekonomi & Kesejahteraan Sosial
    • Hukum dan Hak Asasi Manusia
    • Media dan Komunikasi
    • Pendidikan
    • Politik dan Hubungan Internasional
    • Sejarah dan Budaya
    • Panduan Artikel
  • Beranda
  • Aktivitas
  • SEA CHAT #28: Labour Rights, Laws, and Abuses in Indonesia & Coral Reef Conservation in Indonesia

SEA CHAT #28: Labour Rights, Laws, and Abuses in Indonesia & Coral Reef Conservation in Indonesia

  • Aktivitas, SEA Chat_ind
  • 18 Februari 2022, 15.00
  • Oleh: pssat
  • 0

Pada (11/2), SEA Chat#28 diselenggarakan oleh PSSAT UGM secara daring dengan mengundang dua pembicara. Pembicara pertama adalah William Halloran dari Western Sydney University, Australia. Halloran memaparkan materinya mengenai “Labour Rights, Laws, and Abuses in Indonesia”. Dalam sesi ini, isu yang dibahas Halloran meliputi tiga hal. Pertama, dampak pandemi Covid-19 terhadap industri di Indonesia, khususnya sektor kesehatan yang berkaitan dengan hak pekerja kesehatan. Kedua, kontroversi OMNIBUS LAW. Ketiga, masalah mengenai hak pekerja dan kebijakan Indonesia yang akan dihadapi Indonesia di masa depan. Halloran menyimpulkan bahwa situasi pandemi ini telah membuktikan bahwa sebuah negara tidak bisa berfungsi tanpa kesehatan dan kesejahteraan masyarakatnya. Oleh karena itu, melindungi pekerja yang paling rentan akan memberi jaminan masa depan untuk semua orang, sehingga semua pihak termasuk pemerintah, pebisnis, dan institusi tidak bisa menjadikan kasus Covid-19 sebagai alasan untuk melepas hak-hak pekerja. 

Pemaparan materi pada sesi kedua diisi oleh Ryan Sheil dari Curtin University, Australia. Dengan mengangkat topik “Coral-Reef Conservation in Indonesia”, Sheil menjelaskan bahwa 65% dari total 51.000 km2 terumbu karang di Indonesia terancam punah. Indonesia sendiri adalah rumah dari 1/3 total populasi terumbu karang dari seluruh dunia. Padahal, terumbu karang sebagai biota laut Indonesia memiliki peran penting baik bagi kehidupan manusia, dan keberlangsungan ekosistem laut. Untuk melindungi terumbu karang, konservasi terumbu karang menjadi hal utama yang harus dilakukan. Dalam kesempatan ini, Sheil juga menjelaskan berbagai strategi yang dapat diaplikasikan pada konservasi. Tak hanya itu, Ia juga memberikan berbagai contoh organisasi dan program yang bergerak di bidang konservasi terumbu karang, diantaranya adalah: Orang Laut Papua (SEA People), COREMAP, dan Coral Catch Gili Air. Sheil menutup pemaparannya dengan peluang kerjasama di bidang keamanan maritim antara Indonesia dan Australia melalui “Pillar 4 of Australia-Indonesia 2020-2024 Comprehensive Strategic Partnership”. 

Setelah kedua pembicara selesai memaparkan materi, moderator kemudian melanjutkan sesi diskusi dengan menerima pertanyaan dari peserta. Diskusi berjalan dengan menarik antara peserta dan pembicara yang saling menanggapi pandangan masing-masing secara langsung. Diharapkan diskusi ini dapat memberikan pengetahuan bagi seluruh pihak yang hadir dan membantu mereka untuk mencari tahu lebih dalam terkait kedua topik yang dibahas pada kesempatan ini.

Recent Posts

  • CESASS UGM menyambut perwakilan dari Asian School of Business-MIT Sloan School of Management, Malaysia
  • PSSAT UGM selenggarakan The 17th International Asian Urbanization Conference
  • Kepala Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) UGM menjadi pembicara pada acara Global Immersion Guarantee (GIG) Program UGM, ACICIS, and Monash University
  • CESASS UGM Menyambut Kunjungan Pimpinan Harvard-Yenching Institute
  • Seminar dan Monitoring-Evaluasi Akhir RKI 2024 Proyek Riset “Creative, Innovative, and Smart Sustainable City Concept for Capital City.”
Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Sosial Asia Tenggara
Universitas Gajah Mada

Gedung PAU, Jl. Teknika Utara
Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
pssat@ugm.ac.id
+62 274 589658

Instagram | Twitter | FB Page | Linkedin |

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju