• Tentang UGM
  • IT Center
  • English
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Center for Southeast Asian Social Studies
Universitas Gajah Mada
  • Home
  • About Us
    • Overview
    • Researcher
    • Partner Researcher
    • Partner
    • library
  • Research
    • Research
    • Clusters
  • Program
    • The 17th International Asian Urbanization Conference
    • SUMMER COURSE
      • SUMMER COURSE 2021
      • SUMMER COURSE 2022
      • SUMMER COURSE 2023
      • SUMMER COURSE 2024 COMMUNICATING THE ASEAN IDENTITY THROUGH POPULAR CULTURE
      • SUMMER COURSE 2024 SOCIAL TRANSFORMATION IN CONTEMPORARY SOUTHEAST ASIA
      • SUMMER COURSE 2024 SMART CITY, DIGITAL TRANSFORMATION AND SOCIETY IN SOUTHEAST ASIA
      • SUMMER COURSE 2025 SMART CITY, DIGITAL TRANSFORMATION, AND SOCIETY IN SOUTHEAST ASIA
    • Symposium on Social Science (SOSS)
      • Symposium on Social Science (2018)
      • Symposium on Social Science (2020)
    • SEA MCA
    • SEA Talk
    • CESASS TALK
    • SEA Chat
    • SEA Movie
    • INTERNSHIP
      • DOMESTIC INTERNSHIP
      • INTERNATIONAL INTERNSHIP
      • Intern’s Activities
      • Intern’s Essay
    • ASEAN Day
    • Workshop Kominfo
  • Publication
    • Book
    • Journal
    • Proceeding
  • Academic Essay
    • Culture & Linguistics
    • Digital Society
    • Economic and Social Welfare
    • Education
    • Media & Communication Studies
    • Law & Human Rights
    • Politics and International Relations
    • Article Guidelines
  • Home
  • Activity
  • [WEBINAR SERIES PUI-PT #1] Manajemen Lembaga Riset yang Unggul dan Inovatif

[WEBINAR SERIES PUI-PT #1] Manajemen Lembaga Riset yang Unggul dan Inovatif

  • Activity, workshop_eng
  • 9 November 2020, 10.20
  • Oleh: pssat
  • 0

Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) Universitas Gadjah Mada sebagai salah satu pembina Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PUI-PT) yang ditunjuk oleh Kementerian Riset dan Teknologi melaksanakan Webinar Series Pusat Unggulan Iptek Perguruan Tinggi (PUI-PT). Seri pertama dari webinar kali ini mengangkat tema utama, yaitu “Manajemen Lembaga Riset yang Unggul dan Inovatif.” Webinar kali ini menghadirkan Prof. Aris Ananta, M.Sc., Ph. D. dari Universitas Indonesia dan Aninda Dewayanti, S. IP., M. A dari ISEA-Yusof Ishak Institute selaku pembicara. Lebih lanjut, diskusi yang berlangsung mengenai manajemen lembaga riset dari kedua narasumber dimoderatori oleh Prof. Dr. Phil. Hermin Indah Wahyuni selaku Direktur PSSAT UGM dan dibuka oleh Dra. Nining Setyawati sebagai Koordinator Penilaian Kinerja Direktorat Kelembagaan Ditjen Dikti, Kemendikbud RI.

 

Manajemen Lembaga Riset yang Unggul dan Inovatif

Tantangan akan pertumbuhan lembaga riset di Indonesia menjadi suatu hal yang masih menjadi perdebatan hingga saat ini. Lembaga riset dituntut untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, tetapi tuntutan tersebut harus dicapai secara berdikari dengan bantuan dana riset yang masih sangat minim dan belum memenuhi kebutuhan. Selain dana riset, kemudahan dalam mengakses jurnal bertaraf internasional turut menjadi dilema di antara para kalangan peneliti. Perlu disadari, perkembangan dan kesuksesan dari lembaga riset di luar negeri besar dipengaruhi oleh besarnya dukungan dan kesadaran akan posisi lembaga riset yang beragam. Lebih lanjut, Prof. Aris Ananta menambahkan bahwa akses jurnal yang masih terbatas di Indonesia menjadi tantangan tersendiri bagi lembaga riset untuk dapat bersaing di level internasional.

 

Selain itu, lembaga riset juga perlu untuk lebih menjangkau kalangan masyarakat umum, tidak hanya para akademisi. Beberapa bentuk terbitan yang lebih populer dapat berwujud policy brief, artikel, atau publikasi alternatif lain yang bahkan lebih populer daripada jurnal. “Jadi kalau kita melihat impact factor, itu apa? Impact factor yang biasa kita dengar adalah yang biasa dikutip orang lain dari para akademisi. ISEAS memiliki target lain. Tidak hanya dari para akademisi, namun juga orang umum dan para pembuat kebijakan,” ujar Prof. Aris Ananta. Prof. Aris Ananta menyadari betul tantangan terhadap perkembangan lembaga riset yang ada di Indonesia. Namun, hal tersebut tidak menurunkan optimisme Prof. Aris Ananta akan pertumbuhan dan perkembangan lembaga riset yang sejak tahun 1980-an telah beliau amati.

 

Ujaran dengan nada yang serupa juga disampaikan oleh Aninda Dewayanti selaku peneliti di ISEAS-Yusof Ishak Institute, institusi penelitian yang berfokus pada studi mengenai isu sosiopolitik, keamanan, dan ekonomi di Singapura. Dalam mengulik strategi suatu lembaga riset, lembaga riset di Singapura dan negara lain dapat turut diadopsi oleh lembaga-lembaga riset lain di Indonesia, Aninda Dewayanti menambahkan.

 

Aninda Dewayanti turut menjelaskan beberapa tantangan yang dihadapi oleh lembaga riset Indonesia. Beberapa di antaranya adalah isu komersialisasi pendidikan, fasilitas yang masih sangat terbatas, dan kultur superioritas yang masih banyak ditemui dalam suatu lembaga riset. Selain itu, belum adanya standardisasi yang jelas mengenai apa yang dimaksud tentang lembaga riset “berstandar internasional” turut menyulitkan pengelola dalam menentukan tujuan pengembangan lembaga riset.

 

Dalam akhir sesi materi, Aninda Dewayanti juga turut menjelaskan berbagai potensi yang dapat dicapai PUI-PT untuk menjadi lembaga riset bereputasi internasional. Hal tersebut dapat dicapai bila dapat memenuhi beberapa hal, seperti keterbukaan pada wacana akademik global, organisasi kelembagaan yang responsif pada prosedur internasional, dan kolaborasi riset antarindividu. Terakhir dan juga yang tak kalah penting, yaitu upaya untuk turut bersifat inklusif dan menggaet para peneliti muda.

 

“Banyak sekali diaspora Indonesia yang berada di forum-forum diaspora sana yang sukses, lalu akhirnya membawa network-nya kembali ke Indonesia. Dan saya rasa, itu menjadi hal yang penting,” pungkas Aninda Dewayanti terkait diaspora peneliti Indonesia di luar. (Zizi & Rizal)

 

Tags: lembaga riset manajemen webinar

Leave A Comment Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*

Recent Posts

  • CESASS UGM hosted the Representative from Asian School of Business-MIT Sloan School of Management, Malaysia
  • Center for Southeast Asian Social Studies UGM successfully held the 17th International Asian Urbanization Conference
  • Head of Centre for Southeast Asian Social Studies (PSSAT) UGM became a speaker at the Global Immersion Guarantee (GIG) Program UGM, ACICIS, and Monash University
  • CESASS UGM Hosts Visit from Harvard-Yenching Institute Leaders
  • Seminar and Final Monitoring-Evaluation of RKI Research Project “Creative, Innovative, and Smart Sustainable City Concept for Capital City.”
Universitas Gadjah Mada

Center for Southeast Asian Social Studies
Universitas Gajah Mada

Gedung PAU, Jl. Teknika Utara
Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
pssat@ugm.ac.id
+62 274 589658

Instagram | Twitter | FB Page | Linkedin | 

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju