An Op-Ed for Media Indonesia in Inspirasi Bulaksumur rubric just published last week (2021/07/29) written by Drs Muhadi Sugiono, MA (Department of International Relation UGM Lecturer, Institute of International Studies UGM and Center for Southeast Asian Social Studies UGM researcher). This Op-Ed calls attention to the role of Higher Education to contribute to the issue of global nuclear disarmament. Through the Institute of International Studies (IIS) research institute, UGM is actively campaigning and advocating for nuclear disarmament on the national and international levels.
Sabtu (24/7/21), Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) UGM kembali mengadakan webinar Digital Society. Webinar yang bertajuk “From Digital Toddler to Digital Retire #2”, merupakan rangkaian kedua dari diskusi yang dilaksanakan pada bulan lalu. Pada kesempatan kali ini, PSSAT menghadirkan Prof. Ir. Bambang Hari Wibisono dari Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional (PSPPR) UGM dan Bapak Eka Indarto selaku Praktisi dan Konsultan Teknologi Informasi Komunikasi- RTIK Yogyakarta sebagai pembicara. Diskusi dengan dua topik berbeda akan dielaborasi oleh Bapak Sony Setyarso dari Founder and Director of 360 Solusi Teknologi selaku moderator diskusi.
Pada hari Sabtu (26/6/21), Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) UGM kembali mengadakan webinar Digital Society. Adapun dalam kesempatan kali ini PSSAT UGM mengundang Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc selaku Director the Growth Hub. Universitas Islam Indonesia dan I Dewa Gede Karma Wisana, Ph.D dari Demographic Institute, Universitas Indonesia. Meskipun masing-masing pembicara akan membawakan topik yang berbeda, namun fokus webinar kali ini berjudul “From Digital Toddler to Digital Retire #1”. Selanjutnya, diskusi ini dimoderatori oleh Prof. Aris Ananta, Ph.D dari Universitas Indonesia.
Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) UGM kembali mengadakan webinar “Digital Society” yang pada kesempatan kali ini merupakan discussion series yang ketujuh. Diskusi ini membahas tentang “Islam Nusantara di Era Disruptif”, sehingga PSSAT UGM menghadirkan K.H. Yahya Cholil Staquf, selaku Indonesian Islamic Scholar dan Katib AAM PBNU yang mempunyai pengalaman dan kapasitas untuk menjelaskan topik tersebut. Selanjutnya, diskusi ini dimoderatori oleh Prof. Dr. Sunyoto Usman dari Departemen Sosiologi UGM sekaligus selaku inisiator dari komunitas “Digital Society”.
Senin (3/5) Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) bersama dengan Digital Society kembali mengadakan Discussion Series #6 bertajuk “Informalitas Teknologi: Belajar dari Pengalaman Penetrasi Bisnis Transportasi Berbasis Aplikasi di Kota Malang”. Diskusi menghadirkan Dr. phil. Anton Novenanto dari Departemen Sosiologi, Universitas Brawijaya. Diskusi dimoderatori oleh Pradipa P. Rasidi dari University of Amsterdam. Digital Society Discussion Series kali ini mengupas tentang formalisasi jenis transportasi konvensional maupun berbasis aplikasi di Kota Malang.
Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) kembali mengadakan diskusi rutin Forum Digital Society ke-5 dengan tema “Tantangan Islam Berkemajuan di Era Disruptif” pada 1 Mei 2021. Diskusi kali ini menghadirkan Prof. Haedar Nashir, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebagai pembicara dan Prof. Dr. Sunyoto Usman, sosiolog UGM sekaligus pengajar di Islamic Doctoral Program, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, sebagai moderator.
Acara dimulai dengan sambutan oleh Prof. Hermin selaku Direktur PSSAT. Prof. Hermin dalam sambutannya, beliau mengapresiasi kesediaan Prof. Haedar Nashir sebagai pembicara. Kehadiran Prof. Haedar membawa perspektif baru yaitu perspektif Islam pada diskusi kali ini. Diskusi dibuka oleh Prof. Sunyoto dengan mengatakan bahwa Islam berkemajuan identik dengan “Islam yang baru, penuh inovasi, menyesuaikan dengan tantangan zaman” di era disruptif yang disebut para ekonom adalah masa penuh inovasi dan kreativitas.
Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) UGM kembali menyelenggarakan diskusi dengan isu-isu masyarakat digital yang relevan. Pada Jumat, 9 April 2021 yang lalu Digital Society #4 berhasil dilangsungkan dengan pembicara Dr. Budiono Santoso, Ph.D, SpFK, Novo Indarto, dan Dr. A. Siswanto, MSEM dari Medang Heritage Society. Israr Ardiasnyah sendiri bertindak sebagai moderator pada diskusi kali ini. Secara umum, ketiga pemaparan pembicara berkisar pada jejak peradaban Medang dan bagaimana sejarah tersebut mempengaruhi atau menjelaskan keadaan masyarakat pada masa kini.
Isu-isu digital dalam ranah multidisipliner kembali didiskusikan dalam webinar Digital Society yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) UGM. Pada Digital Society #3 kali ini, Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc. dari Universitas Islam Indonesia hadir sebagai pembicara. Webinar sendiri telah dilaksanakan pada Sabtu, 27 Maret 2021 yang lalu. Bapak Arif menghadirkan ruang diskusi dengan pemaparan berjudul “Blockchain for E-Portfolio in AEC-OM Industries”.
Diskusi diawali dengan pengantar oleh Prof. Dr. Sunyoto Usman, MA terkait perubahan dan ilmu pengetahuan. Disampaikan oleh Prof. Sunyoto bahwa teori sosial lahir dari perubahan-perubahan. Kini, adanya revolusi industri pun turut mengubah disiplin ilmu sosial baik dalam tataran teoretis maupun metodologis. Perkembangan termutakhir dalam bidang teknologi dan dunia digital kemudian memberikan ruang diskursus yang luas, baru, dan kontinu.
Aiming for the parliament of 21st-century
There is a need for the parliaments of Indonesia, Malaysia, and Singapore to be “working parliaments”, and to address the Sustainable Development Goals/SDG, starting from the Plenary Session, as the public face, said Dr. Ratih D. Adiputri, from the University of Jyväskylä, Finland in Southeast Asia Talk forum (25/05/2021). She presented her chapter entitled Social Science Research in Southeast Asia: The Challenges of studying Parliamentary Institutions in a book series discussion of the book “Social Science in the Age of Transformation and Disruption: Its Relevance, Role and Challenge” (2020), edited by Prof. Dr. phil. Hermin Indah Wahyuni and Dr. phil. Vissia Ita Yulianto from CESASS, the Centre of Southeast Asian Social Studies , Gadjah Mada University (UGM).
[SEA-TALK #41] Book Discussion Series #5 on “Social Science in the Age of Transformation and Disruption: Its Relevance, Role and Challenge”
“Social science research is hardly objective in studying the knowing subject and has always been subjective in some respects”, said Melanie V. Nerzt and Vissia Ita Yulianto, authors of a book chapter “Shifting Positionalities: The Shades of being inside and outside in Social Science Research” (2020).
Drawing mostly on experiences in conducting anthropological tandem fieldwork as an Indonesian and a German researcher on the islands of Sulawesi and Java, Indonesia, in the course of 2010 and 2011, Melanie and Ita sets out the roles they took and were ascribed in various contexts of the field and explores the implications of being an insider and an outsider researcher.