• Tentang UGM
  • IT Center
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Pusat Studi Sosial Asia Tenggara
Universitas Gajah Mada
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Selayang Pandang
    • Peneliti
    • Peneliti Mitra
    • Mitra
    • Perpustakaan
  • Penelitian
    • Penelitian
    • Kluster
  • Program
    • MMAT (SUMMER COURSE)
      • Summer Course 2021
      • Summer Course 2022
      • Summer Course 2023
      • PROGRAM SUMMER COURSE MMAT 2024 SOCIAL TRANSFORMATION IN CONTEMPORARY SOUTHEAST ASIA
    • ASEAN Day
    • Symposium on Social Science (SOSS)
      • Symposium on Social Science 2018
      • Symposium on Social Science 2020
    • SEA MCA
    • SEA Talk
    • CESASS TALK (Forum Diskusi)
    • SEA Chat
    • SEA Movie
    • Magang
      • MAGANG DOMESTIK
      • Aktivitas Magang
      • Essay Magang
    • Workshop Kominfo
  • Publikasi
    • Buku
    • Jurnal
    • Prosiding
  • Esai Akademik
    • Ekonomi & Kesejahteraan Sosial
    • Hukum dan Hak Asasi Manusia
    • Media dan Komunikasi
    • Pendidikan
    • Politik dan Hubungan Internasional
    • Sejarah dan Budaya
    • Panduan Artikel
  • Beranda
  • Aktivitas
  • [SEA Chat #8] Relasi Pendidikan antara Australia dan Indonesia

[SEA Chat #8] Relasi Pendidikan antara Australia dan Indonesia

  • Aktivitas, SEA Chat_ind
  • 19 Mei 2018, 08.52
  • Oleh: pssat
  • 0

Pada hari Jumat (25/5/18), Miranda Traeger, seorang mahasiswa Fakultas Hukum di The University of Adelaide Australia, memaparkan pandangannya tentang sistem pendidikan di Australia dan Indonesia di diskusi bulanan SEA Chat #8.

Dalam suasana diskusi yang hangat di Perpustakaan PSSAT UGM, Miranda memulai presentasinya dengan bertanya pada semua partisipan tentang ketertarikan akademik maupun personal mereka terhadap Asia Tenggara. Kemudian, dia mengajak para partisipan untuk fokus kepada isu-isu pendidikan, khususnya perbandingan sistem pendidikan Indonesia dan Australia. Perbandingan sistem ini dilakukan secara umum dan juga dalam tataran praktis. Diskusi berlangsung aktif, beberapa partisipan yang pernah baik tinggal maupun menempuh Pendidikan di Australia pun ikut urun rembuk membahas perbedaan metode pengajaran di Australia dan Indonesia.

Miranda menambahkan bahwa saat ini sudah banyak program-program kerja sama yang bertujuan meningkatkan hubungan Indonesia dan Australia. Salah satu program tersebut adalah pertukaran mahasiswa. Ia pun merupakan salah satu mahasiswa yang mengikuti program pertukaran yaitu ACICIS Study Indonesia.

Diskusi pun diakhiri dengan menekankan pada pentingnya promosi dan pemahaman antar budaya. Hal ini dapat dicapai dengan menawarkan lebih banyak lagi akan program-program pertukaran mahasiswa. (Endo)

Recent Posts

  • CESASS UGM menyambut perwakilan dari Asian School of Business-MIT Sloan School of Management, Malaysia
  • PSSAT UGM selenggarakan The 17th International Asian Urbanization Conference
  • Kepala Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) UGM menjadi pembicara pada acara Global Immersion Guarantee (GIG) Program UGM, ACICIS, and Monash University
  • CESASS UGM Menyambut Kunjungan Pimpinan Harvard-Yenching Institute
  • Seminar dan Monitoring-Evaluasi Akhir RKI 2024 Proyek Riset “Creative, Innovative, and Smart Sustainable City Concept for Capital City.”
Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Sosial Asia Tenggara
Universitas Gajah Mada

Gedung PAU, Jl. Teknika Utara
Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
pssat@ugm.ac.id
+62 274 589658

Instagram | Twitter | FB Page | Linkedin |

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju