• Tentang UGM
  • IT Center
  • Bahasa IndonesiaBahasa Indonesia
    • Bahasa IndonesiaBahasa Indonesia
    • EnglishEnglish
Universitas Gadjah Mada Pusat Studi Sosial Asia Tenggara
Universitas Gajah Mada
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Selayang Pandang
    • Peneliti
    • Peneliti Mitra
    • Mitra
    • Perpustakaan
  • Penelitian
    • Penelitian
    • Kluster
  • Program
    • MMAT (SUMMER COURSE)
      • Summer Course 2021
      • Summer Course 2022
    • Symposium on Social Science (SOSS)
      • Symposium on Social Science 2018
      • Symposium on Social Science 2020
    • SEA MCA
    • SEA Gate
    • SEA Talk
    • SEA Chat
    • SEA Movie
    • Magang
      • MAGANG DOMESTIK
      • MAGANG INTERNASIONAL
      • Aktivitas Magang
    • Workshop Kominfo
  • Publikasi
    • Buku
    • Jurnal
    • Prosiding
  • Esai Akademik
    • Ekonomi & Kesejahteraan Sosial
    • Hukum dan Hak Asasi Manusia
    • Media dan Komunikasi
    • Pendidikan
    • Politik dan Hubungan Internasional
    • Sejarah dan Budaya
    • Panduan Artikel
  • Beranda
  • riset
  • Tradisi dan Hubungan Internasional: Alternatif Penyelesaian Konflik melalui Inisiatif ‘Masyarakat Adat’ dalam Penyelesaian Perselisihan Perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste

Tradisi dan Hubungan Internasional: Alternatif Penyelesaian Konflik melalui Inisiatif ‘Masyarakat Adat’ dalam Penyelesaian Perselisihan Perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste

  • riset
  • 10 November 2018, 20.05
  • Oleh: pssat
  • 0

Sengketa perbatasan merupakan salah satu masalah yang paling menantang dalam normalisasi hubungan antara Indonesia dan Timor Leste. Dua perbatasan darat memisahkan kedua negara: 150 km di bagian timur dan 120 km di bagian barat (Oecusse, kantong Timor Leste di provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia). Sementara bagian timur perbatasan telah berhasil dinegosiasikan, bagian barat perbatasan masih diperdebatkan hingga saat ini. Negosiasi perbatasan yang tidak pasti berlanjut hingga hari ini tanpa kemajuan yang signifikan. Ada perbedaan interpretasi antara negosiator Indonesia dan Timor Leste.

Kegagalan penyelesaian sengketa perbatasan tidak hanya mencegah pengembangan kawasan tetapi juga, yang lebih serius, menyebabkan ketidakpastian dan ketidakstabilan dalam hubungan di antara orang-orang yang menduduki wilayah perbatasan. Ketegangan, konflik, dan kekerasan muncul sebagai akibat dari situasi yang tidak pasti ini. Ketegangan yang dipicu oleh dugaan invasi orang Timor di wilayah Indonesia, misalnya, telah meningkat menjadi kekerasan dan deklarasi perang di masyarakat pada tahun 2016.

Wilayah perbatasan yang tidak tenang dihuni oleh orang-orang dengan ikatan kekerabatan. Perbatasan internasional baru pasti akan memisahkan dan memutus hubungan. Tapi, perbatasan antarnegara bagian yang tidak pasti akan mengubah hubungan kekerabatan menjadi hubungan permusuhan. Dalam konteks inilah inisiatif masyarakat adat harus dilihat sebagai jalan menembus kebuntuan dan langkah positif untuk mencegah situasi memburuk. Oleh karena itu, studi yang serius diperlukan untuk mendukung kasus resolusi konflik tradisional tersebut.

Penelitian ini oleh Drs. Muhadi Sugiono, MA, Atin Prabandari, MA, Edegar Da Conceicao Savio, Ph.D, Jose Cornelio Guterres, Ph.D, Prof. Dr. Aloysius Liliweri, Dr. Kotan Y. Stefanus, Dr. Ajis SA Djaha, dan Bilveer Singh dari Program Hibah Kolaboratif Internasional Fakultas ISIPOL UGM pada tahun 2018 adalah upaya untuk menjawab masalah di atas, untuk memahami sejauh mana inisiatif masyarakat adat dapat memberikan alternatif pemecahan masalah untuk kebuntuan dan sengketa perbatasan yang belum terselesaikan. Bekerja sama dengan aktivis akademik dari Univesidade da Paz, Universitas Nasional Singapura, dan Pascasarjana Universitas Nusa Cendana, penelitian ini akan memberi jalan bagi menghubungkan para akademisi di dua negara dalam memecahkan masalah sosial dan politik yang sama; membawa upaya akademis dalam memecahkan masalah sosial dan politik yang nyata (penelitian 2.0). Secara akademis, penelitian ini juga akan memberikan wawasan tentang peran aktif, signifikan, pengetahuan, praktik dan kearifan lokal masyarakat adat dalam penyelesaian sengketa perbatasan (penelitian 1.0). Selanjutnya, penelitian ini akan menerangi pemahaman kita tentang penyelesaian sengketa perbatasan alternatif di negara-negara pasca-kolonial di Indonesia khususnya dan Asia Tenggara pada umumnya.

Recent Posts

  • Serah Terima Laporan Kegiatan dan Keuangan PSSAT UGM
  • Pidato Pengukuhan Guru Besar dalam Bidang Ilmu Geografi Perkotaan pada Fakultas Geografi UGM oleh Prof. Dr. Rini Rachmawati, S.Si., M.T.
  • Sharing Session “Ketentuan Larangan FGM (Sunat Perempuan) dari Indonesia ke Dunia Global” oleh Shynna Nor M.Siawan
  • Merespon Anti-human Trafficking: Peran dan Tantangan LSM di Indonesia Oleh Aniello Iannone
  • Sharing Session “Indonesia’s Chairmanship in ASEAN 2023: What to Expect?” oleh Putu Prisca Lusiani

Arsip

  • Mei 2023
  • April 2023
  • Maret 2023
  • Januari 2023
  • Desember 2022
  • November 2022
  • Oktober 2022
  • September 2022
  • Agustus 2022
  • Juli 2022
  • Mei 2022
  • Maret 2022
  • Februari 2022
  • September 2021
  • Mei 2021
  • Desember 2020
  • Oktober 2020
  • Mei 2020
  • Maret 2020
  • Februari 2020
  • Januari 2020
  • Juli 2019
  • Juni 2019
  • Mei 2019
  • April 2019
  • Maret 2019
  • Desember 2018
  • November 2018
  • Oktober 2018
  • September 2018
  • Agustus 2018
  • Juli 2018
  • Juni 2018
  • Mei 2018
  • Maret 2018
  • Februari 2018
  • Januari 2018
  • Desember 2017
  • November 2017
  • Oktober 2017
  • September 2017
  • Agustus 2017
  • Juli 2017
  • Juni 2017
  • Mei 2017
  • April 2017
  • Februari 2017
  • Januari 2017
  • Desember 2016
  • Oktober 2016
  • September 2016
  • Agustus 2016
  • Juli 2016
  • Juni 2016
  • Mei 2016
  • April 2016
  • Maret 2016
  • Februari 2016
  • Januari 2016
  • Desember 2015

Kategori

  • Aktivitas
  • Aktivitas Magang
  • Ekonomi & Kesejahteraan Sosial
  • Esai Akademik
  • Hukum dan Hak Asasi Manusia
  • Magang
  • Media dan Komunikasi
  • Pendidikan
  • Politik dan Hubungan Internasional
  • riset
  • SEA Chat_ind
  • SEA Gate_ind
  • SEA Movie_ind
  • SEA Talk_ind
  • Sejarah dan Budaya
  • Uncategorized
  • workshop

Meta

  • Masuk
  • Entries RSS
  • Comments RSS
  • web instansi
Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Sosial Asia Tenggara
Universitas Gajah Mada

Gedung PAU, Jl. Teknika Utara
Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
pssat@ugm.ac.id
+62 274 589658

Instagram | Twitter | FB Page | Linkedin |

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju