• Tentang UGM
  • IT Center
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Pusat Studi Sosial Asia Tenggara
Universitas Gajah Mada
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Selayang Pandang
    • Peneliti
    • Peneliti Mitra
    • Mitra
    • Perpustakaan
  • Penelitian
    • Penelitian
    • Kluster
  • Program
    • MMAT (SUMMER COURSE)
      • Summer Course 2021
      • Summer Course 2022
      • Summer Course 2023
      • PROGRAM SUMMER COURSE MMAT 2024 SOCIAL TRANSFORMATION IN CONTEMPORARY SOUTHEAST ASIA
    • ASEAN Day
    • Symposium on Social Science (SOSS)
      • Symposium on Social Science 2018
      • Symposium on Social Science 2020
    • SEA MCA
    • SEA Talk
    • CESASS TALK (Forum Diskusi)
    • SEA Chat
    • SEA Movie
    • Magang
      • MAGANG DOMESTIK
      • Aktivitas Magang
      • Essay Magang
    • Workshop Kominfo
  • Publikasi
    • Buku
    • Jurnal
    • Prosiding
  • Esai Akademik
    • Ekonomi & Kesejahteraan Sosial
    • Hukum dan Hak Asasi Manusia
    • Media dan Komunikasi
    • Pendidikan
    • Politik dan Hubungan Internasional
    • Sejarah dan Budaya
    • Panduan Artikel
  • Beranda
  • Aktivitas
  • [SEA Talk] Mengenal Kesamaaan dan Pertukaran di Masyarakat Asia Tenggara dan sekitar : Membaca Sejarah Ras Austronesia

[SEA Talk] Mengenal Kesamaaan dan Pertukaran di Masyarakat Asia Tenggara dan sekitar : Membaca Sejarah Ras Austronesia

  • Aktivitas, SEA Talk_ind
  • 23 Februari 2016, 11.47
  • Oleh: pssat
  • 0

Masyarakat di kawasan Asia Tenggara dan sekitarnya diyakini memiliki kesamaan atau berakar dari sumber yang sama. Hal ini tercirikan dari beberapa budaya, adat istiadat, serta nilai-nilai yang sampai saat ini masih tercermin dalam kehidupan masyarakat di kawasan asia tenggara dan sekitarnya. Tesis ini disampaikan oleh Ronnie Hatley Ph.D dalam presentasinya pada diskusi SEA-TALKS Pusat Studi Sosial Asia Tenggara UGM bekerja sama dengan American Institute For Indonesian Studies. Diskusi ini yang diadakan pada kamis, 18 Februari 2016, dengan diikuti oleh puluhan akademisi dan periset dari berbagai latar belakang keilmuan.

Kesamaaan nilai-nilai kehidupan di masyarkat di kawasan asia tenggara dan sekitarnya ini dikarenakan berasal dari ras yang sama. Yaitu ras Austronesia. Pembicara juga menambahkan bahwa selain adanya kesamaan, masyarakat di kawasan asia tenggara sudah diwarnai dengan beberapa pertukaran. Pertukaran ini tidak hanya dalam bentuk kebudayaan namun juga dalam hal bercocok tanam. Dalam buku-buku karya Anthony Reid misalnya menyebutkan bahwa pertukaran-pertukaran tersebut telah terjadi sejak beribu tahun yang lalu.

Ronnie menyebutkan bahwa banyak keunikan dari budaya di kawasan asia tenggara atau ras Austronesia. Salah satu keunikan tersebut diantaranya adalah kemampuan melaut ras Austronesia yang telah dimiliki sejak ribuan tahun yang lalu. Kemampuan melaut ini menjadi percontohan bagi banyak pelaut di kawasan lain. Apa yang terjadi saat ini dalam kehidupan sosial seperti sekarang, diyakini bukanlah hal yang baru. Masyarakat kawasan Asia Tenggara dipercaya telah melaksanakan praktek-praktek sosial tersebut sejak lama. Bagaimana kedudukan kaum wanita dalam tataran sosial, budaya saling memberi, budaya selamatan, serta budaya menghormati orang tua merupakan beberapa hal yang telah dipraktekan sedari dulu.

Tidak hayal kalau kemudian kemiripan atau kesamaan budaya di antara masyarakat di kawasan asia tenggara ini berdampak pada potensi terjadi perebutan hak atas kebudyaaan tertentu sangat mungkin terjadi. Contoh aktual yang terjadi misalnya pada kasus perebutan hak atas beberapa kesenian antara Indonesia dan Malaysia. Ronnie Hatley juga menyebutkan bahwa masih banyak aspek yang perlu digalih dalam kajian atau penelitian di bidang sejarah kawasan asia tenggara.

Recent Posts

  • CESASS UGM menyambut perwakilan dari Asian School of Business-MIT Sloan School of Management, Malaysia
  • PSSAT UGM selenggarakan The 17th International Asian Urbanization Conference
  • Kepala Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) UGM menjadi pembicara pada acara Global Immersion Guarantee (GIG) Program UGM, ACICIS, and Monash University
  • CESASS UGM Menyambut Kunjungan Pimpinan Harvard-Yenching Institute
  • Seminar dan Monitoring-Evaluasi Akhir RKI 2024 Proyek Riset “Creative, Innovative, and Smart Sustainable City Concept for Capital City.”
Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Sosial Asia Tenggara
Universitas Gajah Mada

Gedung PAU, Jl. Teknika Utara
Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
pssat@ugm.ac.id
+62 274 589658

Instagram | Twitter | FB Page | Linkedin |

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju