Ketika membaca literatur mengenai sejarah Asia Tenggara, seringali kita dibawa ke dalam penggambaran tentang satu tokoh yang memiliki kedudukan atau kekuasaan pada satu konteks masyarakat. Penggambaran sejarah Asia Tenggara kemudian seringkali berhubungan (secara sengaja ataupun tidak sengaja) secara ketat dengan aspek ekonomi atau politik. Hal ini membuat pembacaan pada literatur sejarah Asia Tenggara sering ditempeli dengan penekanan terhadap fakta, penanggalan, nama-nama atau personal tertentu.
Hal berbeda akan kita temui ketika membaca buku A History of Southeast Asia: Critical Crossroads. Salah satu dari sekian banyak karya Professor dari Australian National University, Anthony Reid. Buku ini setidaknya memberikan tawaran baru terhadap pengkajian sejarah Asia Tenggara. Dimana dalam buku ini, pembacaan terhadap sejarah Asia Tenggara lebih menekankan pada aspek konteks, proses, dan persimpangan sejarahnya.
Hal di atas melatarbelakangi PSSAT, AIFIS, dan Departemen Sejarah FIB, UGM bekerjasama untuk memprakarsai diskusi SEA-Talks #6 (5/4) yang diselengarakan di Audiotorium Fakultas Ilmu Budaya, UGM. Diskusi dengan tema Critical Crossroad, Local Genius: Appreciation of Anthony Reid’s, A History of Souhteast Asia ini diisi dengan pemaparan dari dua akademisi sejarah Asia Tenggara, yaitu Ronnie Hatley dari Washington State University, dan J. Thomas Lindblad dari Leiden University.
Ronnie Hatley menyebutkan bahwa buku Anthony Reid tersebut merupakan sebuah karya kajian sejarah dalam paradigma “Total History”. Paradigma Total History sendiri lahir dari seorang ahli sejarah bernama Fernand Braudel, pentolan dari mazhab Annales School, Prancis. Dalam buku tersebut, Sejarah Asia Tenggara sebagai sebuah kawasan dibaca dengan penekanan yang lebih kuat pada aspek sosial budaya, hal yang merupakan hal yang menjadi ciri dari paradigma Total History. Ronnie menambahkan bahwa, sejarah Asia Tenggara dalam buku Anthony Reid tersebut lebih melihat pada struktur dan hubungan masyarakat, dimana peran dari bagian-bagian masyarakat dibaca secara lebih mendalam.
Melalui karya ini, Anthony Reid menawarkan aspek hubungan antara peran wanita dan lingkungannya sebagai fokus baru dalam pembacaan sejarah di Asia Tenggara. Hal tersebut disampaikan oleh Dr. Lindblad dalam pemaparannya. Selain itu, buku ini juga melihat bagaimana masyarakat di kawasan Asia Tenggara pada masa lalu menghadapi pengaruh dari luar.