Pada hari Kamis (26/01), Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) menyambut tamu perwakilan dari National Cheng Chi University, Taiwan. Diwakili oleh Prof. Heng-Su, Ph.D dan Prof. Yao-Chueh Juan dan disambut oleh Prof. Dr. phil. Hermin Indah Wahyuni, Drs. Muhadi Sugiono, M.A., Dr. phil. Vissia Itta Yulianto, Drs. Muh. Arif Rahman, M.Hum., Ph.D, dan jajaran staf serta pemagang di PSSAT, kunjungan ini menginisiasi kolaborasi akademik antara National Cheng Chi University (NCCU) dengan Universitas Gadjah Mada (UGM).
2023
Pusat Studi Sosial Asia Tenggara menggelar kembali program Southeast Asian Chat (SEA CHAT) pada hari Selasa, 24 Januari 2023. SEA CHAT #37 dengan judul If I was the Director: Breaking the Eurocentric in Postcolonialism and Transnational of Film De Oost (The East) yang dipresentasikan oleh Syfa Amelia sebagai mahasiswa magang PSSAT UGM yang berasal dari program studi Magister Ilmu Komunikasi, Universitas Gadjah Mada.
Diskusi diawali dengan penjelasan secara singkat tentang alur dan sinopsis film De Oost (The East) yang dirilis pada tahun 2020 dan disutradarai oleh Jim Taihuttu. Syfa menjelaskan analisisnya tentang kritik sebagai masyarakat post-kolonial tentang film De Oost (The East) yang menggunakan white perspective dalam produksi film tersebut. Dari hasil analisis Syfa, film ini kurang sesuai dengan peristiwa nyata yang terjadi di masa lalu antara Indonesia dan Belanda. Menurutnya pula, dalam film ini cukup banyak adegan stereotyping yang terjadi antara penjajah Negeri Barat dan Eropa kepada Indonesia. Hal ini, menjadi topik yang menarik untuk dibahas dalam lingkup post-kolonialisme mengingat Indonesia adalah salah satu negara Asia tenggara yang pernah terjajah dan memiliki korelasi dengan film De Oost (The East) karena berlatar Indonesia.
Selasa (17/01), Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) mengadakan forum diskusi akademik South East Asia Chat (SEACHAT) yang ke-36. Pada kesempatan kali ini, alumni Program Studi Sosiologi Universitas Gadjah Mada, Ilham Ramadhan D. Arifin, menyampaikan temuannya tentang komoditas gula era Hindia-Belanda di Pulau Karibia dan Jawa. Presentasi dimulai dengan penayangan video terkait perkembangan gula tebu era Hindia-Belanda, di mana gula menjadi komoditas utama global dari abad ke-17 hingga 19.
Dua pulau penghasil gula tebu terbesar di dunia, Karibia dan Jawa, mengalami perkembangan yang sangat pesat, yang mana juga mendatangkan kolonialisme Eropa. Di tengah-tengah penjelasan tentang bagaimana produksi gula dapat menyebabkan kolonialisme, presenter menyajikan data perbandingan produksi kopi, tembakau, dan gula di Kuba dan Jawa pada tahun 1700-1900, yang menunjukkan bahwa produksi gula di kedua pulau tersebut jauh lebih tinggi daripada kopi dan tembakau.
Pada Kamis, 5 Januari 2023, Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT), Universitas Gadjah Mada menerima kunjungan dari Universitas Tennessee dan GEO Fisipol UGM. Kunjungan dilakukan oleh Paul K. Gellert, Profesor dari Departemen Sosiologi, Fakultas Seni dan Ilmu Pengetahuan, Universitas Tennessee. Beliau didampingi oleh muridnya, Kieran Cole Phelps dan Giuliana Nicole Castillo.
Kunjungan tersebut merupakan kunjungan pertama Universitas Tennessee ke PSSAT. Kunjungan ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dasar mengenai pusat penelitian masing-masing dan untuk memperluas relasi akademik antara Universitas Tennessee serta lembaga akademik di Asia Tenggara, terutama di Universitas Gadjah Mada. Kunjungan ini didampingi oleh Drs. Muhadi Sugiono sebagai kepala Divisi Penelitian dan Kerjasama PSSAT bersamaan dengan dosen Departemen Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Gadjah Mada, dan juga Profesor Jian-bang-Deng, dosen di Universitas Tamkang.