Rasa bahagia terpancar dari wajah Khoo Yi Feng saat berkunjung ke kantor Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) Universitas Gadjah Mada (20/9). Alumni National University of Singapore (NUS) ini serasa kembali ke “rumah” setelah ia mengikuti program SEA Gate yang diselenggarakan oleh PSSAT di tahun 2015. Pada SEA-Chat kali ini, PSSAT mengundang Yi Feng untuk berbagi dengan para mahasiswa yang ingin mengetahui tentang Singapura dengan tema “Apa Kabar Singapura?”. Yi Feng sendiri adalah pengagas program SEA-Chat maka tak heran jika ia sangat senang mengetahui program yang diinisiasinya masih berlanjut.
Dalam suasana yang hangat dan santai, diskusi dibuka dengan saling memperkenalkan diri. Para peserta diskusi tidak saja berasal dari ilmu sosial-humaniora, tetapi juga dari ilmu eksakta seperti ilmu kedokteran. Yi Feng berhasil mengajak peserta untuk berdialog interaktif. Ia menekankan bahwa tujuan SEA-Chat adalah untuk berbincang-bincang mengenai latar belakang negara masing-masing untuk lebih saling mengenal lagi, khususnya antara negara-negara di Asia Tenggara. Ia mengajak peserta menggambarkan persepsi dan mengajukan pertanyaan tentang Singapura dan kemudian menjawabnya satu per satu. Yi Feng juga tak segan-segan mengundang peserta diskusi yang pernah berada di Singapura untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dari peserta diskusi yang lain.
Diskusi yang berlangsung selama kurang lebih satu setengah jam ini berhasil menjembatani antara peserta dan pembicara untuk saling bertukar pikiran dan mengajukan perspektif yang berbeda mengenai sesuatu hal, misalnya aturan transportasi publik di Singapura yang dinilai bisa berbeda-beda oleh peserta. Hasilnya, diskusi ini tidak hanya merangkum pengetahuan tentang bahasa, budaya, sosial, politik saja tetapi juga pembangunan dan konteks histori Singapura. (Meike)