Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) Universitas Gadjah Mada berhasil mendapatkan hibah untuk melaksanakan program World Class Professor (WCP). Program WCP adalah program berbasis inovasi yang dinisiasi oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti). Dalam pelaksanaannya, program ini mengundang profesor dari universitas kelas dunia untuk ditempatkan sebagai visiting professor di perguruan tinggi di Indonesia. Selain itu, program ini juga membuka ruang bagi peneliti-peneliti dari Indonesia untuk berkunjung ke institusi profesor tersebut untuk saling bertukar pikiran dan menghasilkan produksi pengetahuan seperti riset dan publikasi bersama. Selain bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas publikasi di jurnal internasional, program ini juga bertujuan untuk menghasilkan penguatan kerjasama antar lembaga, juga mendorong terbentuknya global satellite research center. Memanfaatkan skema yang ditawarkan, PSSAT UGM berkolaborasi dengan Pusat Kajian Mitigasi Bencana dan Rehabilitasi Pesisir (PKMBRP) Universitas Diponegoro, serta Pusat Studi Tsunami dan Mitigasi Bencana Universitas Syiah Kuala yang terbentuk menjadi konsorsium WCP dengan mengusung tema besar “Komunikasi Ekologi dalam Penanggulangan Kebencanaan Maritim di Asia Tenggara.”
Program WCP telah dimulai dengan terselenggaranya Introductory Workshop di Semarang pada tanggal 2 Agustus 2017 lalu. Dalam kesempatan tersebut, telah hadir perwakilan dari masing-masing anggota konsorsium dan Prof. Hermann Fritz dari Georgia Institute of Technology Amerika Serikat, visiting professor untuk Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Sebelum ke Banda Aceh, Prof. Hermann Fritz sempat bertandang ke kantor PSSAT UGM untuk acara ramah tamah. Secara keseluruhan, profesor yang terlibat dalam konsorsium WCP ini, antara lain Prof.Thomas Hanitzsch dari Ludwig-Maximilians-Universitat Munich (Jerman), Prof.Judith Schlehe dari Freiburg University (Jerman), Prof.David Robie dari Auckland University of Technologi (Selandia Baru) yang akan mendampingi peneliti dari PSSAT UGM serta Prof.Magaly Koch dari Tufts University Amerika Serikat yang akan mendampingi peneliti di PKMBRP Universitas Diponegoro.
Beberapa aktivitas yang akan dilakukan dalam program WCP ini antara lain penyelenggaraan lokakarya berkelanjutan (workshop series), fine-tuning artikel jurnal, joint-publication antara peneliti dan profesor dengan target sebanyak 15 publikasi , perjalanan peneliti ke institusi profesor, hingga penyelenggaraan simposium internasional bertemakan kebencanaan maritim. Untuk capaian yang lebih jauh ke depan, ditargetkan juga terjalin kerangka kerjasama antar institusi untuk kemudian menghasilkan basis data online terkait kebencanaan maritim di Asia Tenggara. Salah satu program WCP yang dilaksanakan oleh PSSAT UGM dalam waktu dekat ini adalah workshop “Academic Writing and Publication for Social Science” bersama Prof. Thomas Hanitzsch pada 16 Agustus 2017 di Auditorium Sekolah Pascasarjana Lt.5 UGM. (Meike)