Indonesia sebagai salah satu negara yang sangat rawan terhadap bencana alam, dianggap membutuhkan sosialisasi untuk menanganinya. Bahkan, tidak semua lapisan masyarakat di negara ini mampu menerima sosialisasi yang diselenggarakan oleh pemerintah. Karena itu, PSSAT UGM mengadakan diskusi bertajuk “Community Resilience on Maritime Disaster in Indonesia” dengan Dr. Rahman Hidayat, asisten deputi Infrastruktur Pelayaran, Perikanan dan Pariwisata Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, dan Dr. Widjo Kongko di Perpustakaan PSSAT UGM (16/03/18). Diskusi di sore hari ini juga dihadiri oleh Prof. Dr Judith Schlehe, Profesor Antropologi Sosial dan Budaya di Universitas Freiburg, Jerman, beberapa peneliti dari PSSAT, dan akademisi.
Pada kesempatan ini, Dr. Rahman Hidayat mempresentasikan hasil penelitiannya ketika postdoc dengan topik Strategi Penelitian Bencana Maritim: Menjelajahi Dampak Perubahan Iklim di Asia-Pasifik. Dr Rahman Hidayat mengakui bahwa peringatannya terhadap bencana di beberapa daerah di Indonesia hamper selalu diabaikan. Oleh karena itu, ia menganggap hal itu mempengaruhi kesiapan masyarakat dalam menghadapi bencana di daerah masing-masing. Bahkan, Dr. Rahman Hidayat mengakui bahwa ia dan timnya telah memetakan bencana secara ilmiah di daerah-daerah di Indonesia.
Oleh karena itu, Dr. Rahman Hidayat menganggap bahwa fenomena ini membuktikan bahwa para ilmuwan teknik dan soshum harus bersama-sama menangani bencana. Ia mengklaim dalam gugus teknik, metode penelitian yang umum digunakan adalah metode kuantitatif. Tanpa menggunakan perspektif penduduk setempat, ia dan timnya mengakui sulit untuk mendekati masyarakat, bahkan terkait dengan pencegahan dan langkah-langkah pencegahan terhadap bencana.