• Tentang UGM
  • IT Center
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Pusat Studi Sosial Asia Tenggara
Universitas Gajah Mada
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Selayang Pandang
    • Peneliti
    • Peneliti Mitra
    • Mitra
    • Perpustakaan
  • Penelitian
    • Penelitian
    • Kluster
  • Program
    • MMAT (SUMMER COURSE)
      • Summer Course 2021
      • Summer Course 2022
      • Summer Course 2023
      • PROGRAM SUMMER COURSE MMAT 2024 SOCIAL TRANSFORMATION IN CONTEMPORARY SOUTHEAST ASIA
    • ASEAN Day
    • Symposium on Social Science (SOSS)
      • Symposium on Social Science 2018
      • Symposium on Social Science 2020
    • SEA MCA
    • SEA Talk
    • CESASS TALK (Forum Diskusi)
    • SEA Chat
    • SEA Movie
    • Magang
      • MAGANG DOMESTIK
      • Aktivitas Magang
      • Essay Magang
    • Workshop Kominfo
  • Publikasi
    • Buku
    • Jurnal
    • Prosiding
  • Esai Akademik
    • Ekonomi & Kesejahteraan Sosial
    • Hukum dan Hak Asasi Manusia
    • Media dan Komunikasi
    • Pendidikan
    • Politik dan Hubungan Internasional
    • Sejarah dan Budaya
    • Panduan Artikel
  • Beranda
  • Magang
  • Aktivitas Magang
  • Sharing Session “Sustainable Agriculture in the Philippines” oleh Wiweko Rahadian Abyapta

Sharing Session “Sustainable Agriculture in the Philippines” oleh Wiweko Rahadian Abyapta

  • Aktivitas Magang
  • 10 Maret 2023, 16.00
  • Oleh: pssat
  • 0

Jumat lalu (3/3), mahasiswa magang PSSAT UGM melaksanakan agenda mingguan yang biasa disebut “sharing session”. Pengisi atau presenter pada sesi kali ini adalah Wiweko Rahadian Abyapta, mahasiswa jenjang S1 asal Fakultas Hukum, Universitas Gadjah Mada. Dalam kesempatan kali ini, Wiweko menghadirkan topik berjudul “Sustainable Agriculture in the Philippines” yang dibahas dari perspektif kebijakan. Topik ini berhasil memenangkannya dalam kompetisi Best Policy Paper di ajang Young ASEAN Leaders Policy Initiative 2023 yang diadakan awal Februari kemarin. 

 

Sesi diawali dengan presentasi rancangan kebijakan yang disusun Wiweko serta tim berjudul “PAG-ASA: Philippines Advanced Guide to Sustainable Agriculture”. Ia membuka paparannya dengan menjelaskan kondisi pertanian di negara Filipina disusul dengan penjelasan singkat mengenai definisi dari ketahanan pangan. Untuk menguatkan penjelasannya, Wiweko turut menyajikan infografis seputar ketahanan pangan di Asia Tenggara serta fluktuasi harga terkait impor pangan di Filipina. 

 

Setelah menjelaskan mengenai latar belakang dan situasi, Wiweko menyampaikan deskripsi tentang rancangan kebijakannya, yakni “PAG-ASA”. Secara mendasar, “PAG-ASA” adalah kebijakan proaktif yang berupaya mengoptimalkan pertanian yang berkelanjutan di Filipina. Kebijakan ini berbasis sistem data untuk membantu petani, penyetok, dan penjual di seluruh rantai pasokan pertanian, meningkatkan kontrol harga pangan, dan menyediakan dukungan kepada petani, terutama selama masa krisis, seperti pada era pasca-COVID-19 saat ini. 

 

Kebijakan ini terdiri dari empat tahapan implementasi dengan durasi total selama 36 minggu. Empat tahapan tersebut mencakup penyusunan sistem data dan sosialisasi bagi petani, pengumpulan data, analisis pasar, serta pengontrolan harga. Pada akhir presentasinya, Wiweko juga menyinggung soal luaran kebijakan yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi lintas pemangku kepentingan, seperti petani, penyetok, pemerintah, hingga konsumen. Ia juga memaparkan hasil analisis kekuatan dan kelemahan dari kebijakan yang ia rancang tersebut. 

 

Sesi pun dilanjutkan dengan diskusi bersama seluruh audiens yang hadir. Meskipun tidak ada audiens yang berasal dari latar belakang pertanian, diskusi tetap berjalan secara dinamis karena masing-masing mampu menyampaikan berbagai perspektif yang menyinggung topik-topik berkaitan dengan pertanian. Contoh topik yang dibicarakan antara lain penggunaan teknologi digital dan modernisasi dalam industri pertanian, stereotip mengenai petani, kondisi atau kebiasaan petani tradisional, dan sebagainya. 

 

Selama sesi diskusi, Wiweko sebagai presenter juga aktif mengecek dan mengelaborasikan setiap fenomena yang disinggung oleh audiens. Diskusi pun semakin hidup berkat kehadiran mahasiswa magang asal Filipina, Shynna, yang banyak berbagi seputar kondisi dan kebijakan pertanian di daerah asalnya. 

 

Oleh: Luthfiana Nur Rofifah

Leave A Comment Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Recent Posts

  • CESASS UGM menyambut perwakilan dari Asian School of Business-MIT Sloan School of Management, Malaysia
  • PSSAT UGM selenggarakan The 17th International Asian Urbanization Conference
  • Kepala Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) UGM menjadi pembicara pada acara Global Immersion Guarantee (GIG) Program UGM, ACICIS, and Monash University
  • CESASS UGM Menyambut Kunjungan Pimpinan Harvard-Yenching Institute
  • Seminar dan Monitoring-Evaluasi Akhir RKI 2024 Proyek Riset “Creative, Innovative, and Smart Sustainable City Concept for Capital City.”
Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Sosial Asia Tenggara
Universitas Gajah Mada

Gedung PAU, Jl. Teknika Utara
Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
pssat@ugm.ac.id
+62 274 589658

Instagram | Twitter | FB Page | Linkedin |

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju