• Tentang UGM
  • IT Center
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Pusat Studi Sosial Asia Tenggara
Universitas Gajah Mada
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Selayang Pandang
    • Peneliti
    • Peneliti Mitra
    • Mitra
    • Perpustakaan
  • Penelitian
  • Program
    • Konferensi Internasional
    • SUMMER COURSE
    • CESASS Research Fellowship
    • Magang
    • CESASS TALK
    • CESASS Chat
    • SEA Movie
    • Workshop
  • Publikasi
    • Jurnal
    • Buku
    • Prosiding
  • Esai Akademik
    • Ekonomi & Kesejahteraan Sosial
    • Hukum dan Hak Asasi Manusia
    • Media dan Komunikasi
    • Pendidikan
    • Politik dan Hubungan Internasional
    • Sejarah dan Budaya
    • Panduan Artikel
  • Beranda
  • riset
  • Singkong untuk Kedaulatan Pangan: Studi Kolaboratif (2015)

Singkong untuk Kedaulatan Pangan: Studi Kolaboratif (2015)

  • riset
  • 14 Januari 2016, 10.39
  • Oleh: pssat
  • 0

Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian unggulan perguruan tinggi berjudul “Singkong untuk Kedaulatan Pangan: Studi Kolaboratif” yang dilakukan oleh 10 (sepuluh) pusat studi di bawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Penelitian kolaborasi ini berawal dari keinginan untuk mengembangkan semangat gotong royong mempelajari ketahanan pangan dan kedaulatan energi, khususnya yang terkait dengan singkong sebagai alternatif pangan demi menuju ketahanan pangan nasional.Lebih lanjut, penelitian kolaboratif ini diharapkan dapat memberi sumbangsih yang komprehensif berdasarkan bidang keilmuan masing-masing pusat studi bagi bangsa Indonesia secara luas dan pemerintah secara khususnya dalam bentuk rekomendasi kebijakan terkait dengan singkong dan ketahanan pangan di Indonesia.

Sebagai pusat studi yang berorientasi pada persoalan sosial di regional Asia Tenggara, Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) memfokuskan penelitian singkong ini pada studi komparasi pengelolaan singkong sebagai alternatif pangan di Thailand dan Vietnam, dua negara yang saat ini menduduki posisi puncak eksportir singkong di level dunia. Penelitian ini berangkat dari anggapan sederhana bahwa ketika suatu negara berhasil menjadi eksportir terbesar dunia, tentunya negara itu sudah terlebih dahulu berhasil mencukupi kebutuhan pangan di dalam negerinya sendiri.Lebih lanjut, dengan mempelajari skema ketahanan pangan di negara-negara tersebut, peneliti akan dapat merumuskan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah Indonesia mengenai ketahanan pangan, khususnya yang terkait dengan singkong sebagai komoditas pangan alternatif.

 

Berita Terakhir

  • Menghidupkan Kembali Kemitraan dengan Pusat Riset Ilmu Sosial dan Budaya Universitas Syiah Kuala (PRISB USK)
  • Membangun Kembali Kolaborasi dengan Thammasat University melalui Puey Ungphakorn School of Development Studies (PSDS)
  • Konferensi SEASREP 2025: Merayakan 30 Tahun Kemajuan Studi Asia Tenggara
  • Pemagang PSSAT Berpartisipasi dalam Konferensi IGSSCI
  • Meninjau Program Magang yang Sedang Berlangsung bersama ACICIS
Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Sosial Asia Tenggara
Universitas Gajah Mada

Gedung PAU, Jl. Teknika Utara
Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
pssat@ugm.ac.id
+62 274 589658

Instagram | Twitter | FB Page | Linkedin | Youtube

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY