Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian unggulan perguruan tinggi berjudul “Singkong untuk Kedaulatan Pangan: Studi Kolaboratif” yang dilakukan oleh 10 (sepuluh) pusat studi di bawah Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Penelitian kolaborasi ini berawal dari keinginan untuk mengembangkan semangat gotong royong mempelajari ketahanan pangan dan kedaulatan energi, khususnya yang terkait dengan singkong sebagai alternatif pangan demi menuju ketahanan pangan nasional.Lebih lanjut, penelitian kolaboratif ini diharapkan dapat memberi sumbangsih yang komprehensif berdasarkan bidang keilmuan masing-masing pusat studi bagi bangsa Indonesia secara luas dan pemerintah secara khususnya dalam bentuk rekomendasi kebijakan terkait dengan singkong dan ketahanan pangan di Indonesia.
Sebagai pusat studi yang berorientasi pada persoalan sosial di regional Asia Tenggara, Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) memfokuskan penelitian singkong ini pada studi komparasi pengelolaan singkong sebagai alternatif pangan di Thailand dan Vietnam, dua negara yang saat ini menduduki posisi puncak eksportir singkong di level dunia. Penelitian ini berangkat dari anggapan sederhana bahwa ketika suatu negara berhasil menjadi eksportir terbesar dunia, tentunya negara itu sudah terlebih dahulu berhasil mencukupi kebutuhan pangan di dalam negerinya sendiri.Lebih lanjut, dengan mempelajari skema ketahanan pangan di negara-negara tersebut, peneliti akan dapat merumuskan rekomendasi kebijakan kepada pemerintah Indonesia mengenai ketahanan pangan, khususnya yang terkait dengan singkong sebagai komoditas pangan alternatif.