Saat ini Kota Semarang telah memasuki bonus demografi, yakni fenomena melimpahnya jumlah penduduk usia produktif secara signifikan. Agar tidak berubah menjadi bencana demografi, maka pengelolaan dan pemanfaaatan bonus demografi harus segera dilakukan, khususnya dalam pelibatan pemuda-pemudi di berbagai kegiatan, termasuk pelibatannya dalam merespon persoalan banjir rob di Jalur Pantura Kota Semarang yang hingga kini belum tuntas penyelesaiannya. Pelibatan mereka sangat penting karena posisi mereka relatif bebas dari kepentingan politik sehingga dapat melakukan berbagai hal yang smart dan inovatif dalam menyajikan maupun mengkomunikasikan langkah strategis yang akan ditempuh untuk membantu menyelesaikan persoalan banjir rob.
Terlebih, jika kita mencermati tren kajian manajemen bencana yang berkembang dari waktu ke waktu. Pengkajian manajemen bencana di era millenial, banyak berfokus pada pentingnya peran masyarakat sipil sebab terbatasnya kapasitas negara (Adger et. al., 2005; Aldrich, 2008; Patterson, et. al., 2010; Akeyo, 2010). Bahkan, dalam empat tahun terakhir ini, kajian atas transformasi digital dalam manajemen bencana juga menjadi tren baru di kalangan generasi muda (Houston, et. al., 2014; De Albuquerque, 2015). Untuk itu, penelitian ini memposisikan diri sebagai kajian politik atas peran masyarakan sipil utamanya kalangan generasi millennial, yang akrab dengan dunia digital dan bagian dari surplus demografi Indonesia untuk merespon bencana.
Dengan memperhatikan hal tersebut, penelitian ini sejalan dengan Kebijakan Riset dan Prioritas Riset Universitas Gadjah Mada 2010-2020; Rencana Induk Penelitian (RIP) Universitas Gadjah Mada 2012-2017; maupun prioritas riset nasional khususnya Sosial Humaniora, Kebencanaan, dan Kemaritiman yang menjadi isu aktual sebagaimana yang tertuang dalam Rencana Induk Riset Nasional (RIRN) 2017-2045.
Tujuan jangka panjang dari penelitian oleh Theresia Octastefani, M.AP, Wawan Mas’udi, Ph.D, dan Muhammad Rum, IMAS dari Program Hibah Peningkatan Kapasitas Peneliti Dosen Muda tahun 2018 ini adalah untuk mencetak generasi penerus Kota Semarang yang mampu menjadi aktor perubahan sekaligus masyarakat tangguh bencana yang melek teknologi informasi sehingga dapat menciptakan berbagai karya yang smart dan kreatif; serta memiliki kapasitas yang cepat dan responsif untuk berkontribusi dan terlibat dalam upaya penanggulangan banjir rob. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah terintegrasinya semangat pemuda Kota Semarang dengan program pemerintah daerah dalam menyelesaikan persoalan banjir rob sehingga penyelesaian masalah banjir rob menjadi common interest seluruh pihak terkait. Tujuan khusus lain yang ingin dicapai adalah terbentuknya kerjasama dalam bentuk joint publication antara Tim Peneliti dengan mitra kerjasama terkait. Untuk mendapatkan pemahaman yang komprehensif, metode penelitian yang digunakan adalah mix method, yaitu dengan menyajikan dan menganalisis data secara kualitatif dan didukung data kuantitatif yang diperoleh melalui analisis Social Network Analysis. Adapun bentuk luaran penelitian berupa laporan akhir; draft jurnal penelitian nasional atau internasional; draft artikel seminar internasional (oral presentation); dan video.