• Tentang UGM
  • IT Center
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Pusat Studi Sosial Asia Tenggara
Universitas Gajah Mada
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Selayang Pandang
    • Peneliti
    • Peneliti Mitra
    • Mitra
    • Perpustakaan
  • Penelitian
    • Penelitian
    • Kluster
  • Program
    • MMAT (SUMMER COURSE)
      • Summer Course 2021
      • Summer Course 2022
      • Summer Course 2023
      • PROGRAM SUMMER COURSE MMAT 2024 SOCIAL TRANSFORMATION IN CONTEMPORARY SOUTHEAST ASIA
    • ASEAN Day
    • Symposium on Social Science (SOSS)
      • Symposium on Social Science 2018
      • Symposium on Social Science 2020
    • SEA MCA
    • SEA Talk
    • CESASS TALK (Forum Diskusi)
    • SEA Chat
    • SEA Movie
    • Magang
      • MAGANG DOMESTIK
      • Aktivitas Magang
      • Essay Magang
    • Workshop Kominfo
  • Publikasi
    • Buku
    • Jurnal
    • Prosiding
  • Esai Akademik
    • Ekonomi & Kesejahteraan Sosial
    • Hukum dan Hak Asasi Manusia
    • Media dan Komunikasi
    • Pendidikan
    • Politik dan Hubungan Internasional
    • Sejarah dan Budaya
    • Panduan Artikel
  • Beranda
  • Pos oleh
  • page. 17
Pos oleh :

pssat

[DISKUSI] Ilmu Sosial: Peran dan Tantangannya

Aktivitas Selasa, 20 Februari 2018

Ilmu sosial memiliki posisi dan kekuatan yang sentral untuk memahami masalah sosial, mengatur birokrasi, mengatur ekonomi, mengatur kebijakan dan komunikasi publik dalam mendukung kehidupan masyarakat baik di daerah maupun global. Masalah ketidakseimbangan sosial, multikulturalisme, religiusitas, intoleransi rasial, marginalitas, politik praktis, perdagangan manusia, hubungan kekuatan regional dan global, pekerja migran, dan aspek sosial dari bencana membutuhkan akademisi sosial-humaniora yang jelas untuk memahami dan memberikan arahan kepada pembuat kebijakan (dikutip dari Kerangka Acuan Kegiatan).
Masalahnya, Indonesia sebagai negara berkembang masih sangat membutuhkan pertolongan dari para ahli dan ilmuwan untuk melakukan pembangunan, terutama di bidang infrastruktur fisik, yang dinilai lebih mampu memberikan kontribusi praktis bagi masyarakat. Tanpa disadari, pemerintah membutuhkan pembangunan dalam bentuk fisik dan mengabaikan infrastruktur sosial. Dengan demikian, semakin hari, ilmu sosial nampaknya semakin tidak diperhatikan. Ini menunjukkan bahwa pemerintah belum melihat lebih jauh kontribusi riset berbasis ilmu sosial-humaniora.
Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) UGM, yang didukung oleh Kemristekdikti, sebagai Pusat Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di bidang sosial mempertanyakan pengabaian ilmu sosial ini. Dengan demikian, PSSAT mengundang ilmuwan sosial untuk membahas disiplin mereka sendiri dan bahkan melewati batas disiplin mereka untuk menghadiri Diskusi Seri II dalam bentuk bincang-bincang yang bertajuk “Ilmu Sosial: Peran dan Tantangannya” (13/02/2018). Prof. Sjafri Sairin & Prof. Djoko Suryo, kepala PSSAT, Dr. Phil Hermin Indah Wahyuni, bersama dengan peneliti lain dari PSSAT yaitu Muhadi Sugiono, M.A., Dr. Phil. Vissia Ita Yulianto, Putu Yogi Paramitha, M.H., Fatkurrohman, M.Si, dan dua mahasiswa program doktor Departemen Kebijakan Publik dan Manajemen UGM membahas peran dan tantangan ilmu sosial di era ini. read more

Perlindungan Hukum Transgender di Indonesia dan Thailand

Esai AkademikHukum dan Hak Asasi Manusia Selasa, 13 Februari 2018

Istilah ‘transgender’ mungkin sudah tidak asing lagi di telinga kita. Transgender yang dimaksud dalam artikel ini berarti orang yang memiliki identitas gender atau ekspresi gender yang berbeda dengan gender yang mereka miliki ketika lahir, baik dari wanita ke pria, maupun sebaliknya.

Asia Tenggara merupakan satu kawasan di mana agama menjadi faktor yang paling diperhitungkan, sehingga transgender kerap kali dianggap melanggar norma. Tidak jarang di Asia Tenggara, transgender mendapat perlakuan diskriminasi, terutama untuk menikmati kehidupan yang layak. Bahkan mereka sering diusir paksa, dipecat, dan sebagainya. Padahal, transgender adalah manusia dan warga negara yang memiliki hak asasi. Di samping itu, harus selalu diingat, bahwa negara berkewajiban untuk memberikan perlindungan kepada warga negaranya, tanpa adanya pengecualian. Dengan demikian, fenomena transgender perlu kita soroti. read more

[WORKSHOP] Penerbitan Jurnal dalam Forum Internasional

Aktivitasworkshop Rabu, 10 Januari 2018

Pusat Studi Sosial Asia Tenggara kembali mendapat kunjungan dari New Zealand. Tamu kali ini adalah Khairiah A. Rahman, M.A. dari School of Communication Studies, Auckland University of Technology dan Dr. Adam Brown dari Auckland Institute of Studies. Kunjungan mereka ke Kantor PSSAT UGM adalah untuk berbagi ilmu berkaitan dengan penulisan jurnal internasional. Kegiatan tersebut dikemas dalam workshop yang mengusung judul ‘Communicating and Publishing in International Academic Forum’.

Kendala perbedaan bahasa menjadi salah satu isu yang kerap dialami akademisi Indonesia saat akan menulis artikel berbahasa Inggris yang sesuai dengan kaidah internasional. Melihat fenomena tersebut PSSAT UGM berusaha menjembatani kesulitan tersebut dengan mengadakan workshop singkat mengenai penulisan dan penerbitan artikel ilmiah berskala internasional. Workshop yang berlangsung pada hari Kamis, 28 Desember 2017 ini dilaksanakan di Ruang Indonesia, Perpustakaan PSSAT UGM. read more

Sepak Bola, Memori Kolektif, dan Nasionalisme di Asia Tenggara

Esai AkademikSejarah dan Budaya Kamis, 21 Desember 2017

Nasionalisme adalah hal yang tak pernah selesai. Ia harus diwariskan secara terus menerus melalui pendidikan, slogan, dan tentu saja keberadaan liyan. Dalam konteks relasi antar negara keberadaan liyan akan menjadi lebih rumit jika identitas nasional bangsa lainnya pernah bersinggungan dalam konflik terbuka. Dengan kata lain, liyan akan dianggap sebagai sosok antagonis jika sejarah menyajikan memori kolektif tentang konflik antar negara.

Di Asia Tenggara, konflik antar negara bukanlah hal baru. Konfrontasi antara Malaysia dengan Indonesia di penghujung Orde Lama adalah salah satu contohnya. Namun, sejak ASEAN didirikan 50 tahun yang lalu konflik terbuka antar negara Asia Tenggara yang tergabung dalam ASEAN hampir tidak pernah terdengar. Hal tersebut disebabkan negara-negara yang tergabung dalam ASEAN bersepakat untuk tidak saling mengintervensi kedaulatan negara lain dalam bidang politik ataupun ideologi. Dengan kesepakatan tersebut mereka berharap bisa menciptakan perdamaian di kawasan regional Asia Tenggara. read more

In the Light of Breaking the Chains (2015): Pasung di Indonesia Saat Ini

Esai AkademikHukum dan Hak Asasi Manusia Rabu, 20 Desember 2017

Pasung adalah praktik tradisional untuk menangani orang-orang dengan gangguan psikologis, atau mereka yang dianggap demikian. Praktik ini terdiri dari mengikat orang, sering dengan rantai, dan mengunci mereka di kamar kecil, kandang atau gudang. Praktik ini bisa berlangsung dari beberapa jam hingga bertahun-tahun. Meskipun dilarang di Indonesia pada tahun 1977, praktik ini masih dipraktekkan sampai hari ini, terutama di daerah pedesaan.

Harus saya akui bahwa ketika saya mendengar tentang pasung untuk pertama kalinya saya cukup kaget. Adalah kekejaman dan ketidakberdayaan orang-orang yang paling mengejutkan saya. Namun, film dokumenter Breaking the Chains, dirilis pada tahun 2015, membuat saya melihat masalah ini dari perspektif yang lebih luas. Para penciptanya tidak fokus pada bagaimana orang-orang brutal yang mengutuk orang-orang yang mereka cintai dengan takdir seperti itu, tetapi menunjukkan betapa kompleksnya situasi mereka, yaitu berapa banyak elemen mempengaruhi keputusan untuk mengambil langkah seperti itu. read more

Seminar Hasil Penelitian Program World Class Professor di Universitas Mataram

Aktivitas Rabu, 20 Desember 2017

Setelah bekerja keras sejak bulan Agustus – November untuk merealisasikan program World Class Professor (WCP) Kemenristekdikti, konsorsium Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) Universitas Gadjah Mada, Pusat Kajian Mitigasi Bencana dan Rehabilitasi Pesisir (PKMBRP/CoRem) Universitas Diponegoro, serta Pusat Studi Tsunami dan Mitigasi Bencana (TDMRC) Universitas Syiah Kuala menyelenggarakan seminar hasil penelitian bertema “Ecological Communication on Maritime Disaster Management in Southeast Asia” di Fakultas Teknik, Universitas Mataram (15/12/2017). read more

Kerjasama PSSAT UGM Memulai Kerjasama dengan Goethe Universität Frankfurt

Aktivitas Minggu, 17 Desember 2017

Salah satu upaya untuk mengembangkan kapasitas dan kinerja sebuah institusi adalah membangun kerjasaman dengan institusi lainnya. Hal tersebut juga dilakukan oleh Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) Universitas Gadjah Mada yang memulai kerjasaman dengan Departemen Kajian Asia Tenggara, Goethe Universität Frankfurt am Main (7/12/2017). Kepala PSSAT UGM, Dr.phil. Hermin Indah Wahyuni didampingi oleh peneliti PSSAT UGM , antara lain Dr. Agus Suwignyo, Dr. phil. Vissia Ita Yulianto, Andi Awaluddin Fitrah, M.A., Aditya Indra Nugraha, S.Ant, dan Fitri Handayani, S.I.P. bertemu dengan Kepala Departemen Kajian Asia Tenggara Goethe Universität Frankfurt am Main, Prof. Dr. Arndt Graf. read more

World Class Professor: Peneliti PSSAT UGM Bertarung Gagasan di Jerman

Aktivitas Rabu, 13 Desember 2017

Sebagai bentuk timbal-balik dari proses pertukaran ilmu dan joint publication, tim peneliti Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) Universitas Gadjah Mada melakukan kunjungan ke Jerman dari tanggal 25 November 2017 sampai 8 Desember 2017. Kunjungan ini merupakan kunjungan balik atas kedatangan dua profesor Jerman terdahulu, Prof. Thomas Hanitzsch (Ludwig-Maximilians-Universität München) dan Prof. Judith Schlehe (Albert-Ludwigs University of Freiburg) yang menjadi visiting professor dalam program World Class Professor (WCP) Kemenristekdikti. read more

Indonesia Menolak Stres: Mengungkap Tingginya Angka Indeks Kebahagiaan Indonesia dari Perspektif Budaya

Ekonomi & Kesejahteraan SosialEsai Akademik Senin, 11 Desember 2017

Indonesia merupakan satu dari sekian banyak negara berkembang yang terletak di Asia Tenggara. Dengan tingkat kesehatan, pendidikan, dan pendapatan yang belum dapat dikatakan cukup baik, masyarakat Indonesia tidak tampak terpuruk menghadapi kehidupan sebagai warga negara berkembang dengan banyak polemik yang kerap kali muncul dari berbagai aspek kehidupan. Bahkan pada tahun 2014, indeks kebahagiaan Indonesia naik dengan selisih angka persentase yang cukup besar untuk kurun waktu satu tahun.

Dilansir dari situs Badan Pusat Statistik[1], peningkatan indeks kebahagiaan yang cukup signifikan tersebut adalah 3,17 persen, di mana pada tahun 2013 indeks kebahagiaan Indonesia adalah 65,11 dan pada tahun 2014 indeks kebahagiaan Indonesia naik menjadi 68,28. Berdasarkan situs surat kabar online Dream.co.id[2], tidak disebutkan berapa persen angka kenaikan indeks kebahagiaan negara lain, namun dengan adanya beberapa negara terutama negara maju yang bahkan turun peringkat, angka kenaikan yang dicetak Indonesia dapat dikatakan cukup tinggi. read more

JAFF dan PSSAT UGM Menggelar Program “Public Lecture”

Aktivitas Jumat, 8 Desember 2017

Pada 12th Jogja-Netpac Asian Film Festival 2017, JAFF bekerja sama dengan Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) Universitas Gadjah Mada untuk menyelenggarakan program “Public Lecture”. Tahun ini, Public Lecturelebih istimewa karena terdapat presentasi poster penelitian tentang sinema di Asia yang diorganisir oleh PSSAT UGM. Hasilnya, terdapat 9 presenter terpilih dari Indonesia, Malaysia, dan Filipina yang turut andil dalam kegiatan ini.

Program Public Lecture dilaksanakan mulai dari tanggal 4-6 Desember 2017 di Ruang Seminar Lt.2 Perpustakaan Pusat UGM. Terdapat enam sesi selama tiga hari pelaksanaan yang meliputi seminar, diskusi, peluncuran buku, dan presentasi riset poster. Tema-tema yang dibahas dalam forum ini merupakan turunan dari tema besar JAFF tahun ini yaitu “Fluidity” seperti “Film and Art Performance”, “Indonesian Film Audience”, “Asia Pacific in the Digital World”, “Distribution and Film Funding”, “ASEAN Identity in the Short Films”, dan diskusi buku Film, Ideologi, dan Militer karya Budi Irawanto dan Cultural Specificity in Indonesian Films: Unity in Diversity karya David Hanan. read more

1…1516171819…24

Recent Posts

  • CESASS UGM menyambut perwakilan dari Asian School of Business-MIT Sloan School of Management, Malaysia
  • PSSAT UGM selenggarakan The 17th International Asian Urbanization Conference
  • Kepala Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) UGM menjadi pembicara pada acara Global Immersion Guarantee (GIG) Program UGM, ACICIS, and Monash University
  • CESASS UGM Menyambut Kunjungan Pimpinan Harvard-Yenching Institute
  • Seminar dan Monitoring-Evaluasi Akhir RKI 2024 Proyek Riset “Creative, Innovative, and Smart Sustainable City Concept for Capital City.”
Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Sosial Asia Tenggara
Universitas Gajah Mada

Gedung PAU, Jl. Teknika Utara
Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
pssat@ugm.ac.id
+62 274 589658

Instagram | Twitter | FB Page | Linkedin |

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju