Hujan baru saja reda saat Prof. Cherian George, profesor bidang Ilmu Komunikasi di Hongkong Baptist University, melangkah masuk ke kantor Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) Universitas Gadjah Mada (23/11/2017). Kedatangan profesor asal Singapura ini di Yogyakarta untuk menjadi salah satu pembicara dalam International Seminar on Social and Political Science (ISSOCP) 2017 dalam rangka Dies Natalis 62 tahun Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) Universitas Gadjah Mada di University Club UGM pada tanggal 23-24 November 2017.
Direktur PSSAT, Dr.phil. Hermin Indah Wahyuni menyambut Prof. Cherian dan memperkenalkan tentang kelembagaan PSSAT serta kerjasama yang dilakukan dengan universitas-universitas yang ada di Asia Tenggara. Selanjutnya, akademisi yang baru saja meluncurkan bukunya yang berjudul Hate Spin: The Manufacture of Religion Offense and Its Threat to Democracy (MIT Press, 2016) ini berbincang-bincang dengan staf peneliti PSSAT mengenai isu-isu terkini terkait ujaran kebencian (hate speech) di media sampai masalah sosial-budaya yang terjadi di kawasan Asia Tenggara, seperti perbedaan dan karakteristik pekerja migran Indonesia di Hongkong dan Singapura.
Dalam bincang-bincang santai yang berlangsung selama kurang lebih dua jam ini, Prof. Cherian berbagi opininya tentang berbagai kasus politik identitas dan menyayangkan peran media yang cenderung memicu segregasi dan konflik horizontal melalui penyebaran fake news dan hoax seperti yang terjadi di Amerika Serikat dan Indonesia. Ia berpendapat bahwa isu-isu ini juga dapat merambat pada menguatnya fundamentalisme agama dan supremasi ras/etnis tertentu yang juga ditunggangi kepentingan politik dan ekonomi sehingga melanggengkan penindasan pada golongan minoritas. (MLK)