Serah Terima Laporan Kegiatan dan Keuangan PSSAT UGM
Dengan berakhirnya jabatan Prof. Dr.phil. Hermin Indah Wahyuni, M.Si. sebagai Kepala Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) UGM periode 2015-2022 yang selanjutnya mulai dengan tgl 1 April 2023 jabatan diemban oleh Prof. Dr. Rini Rachmawati, S.Si., M.T., maka pada hari Senin, 22 Mei 2023, dilaksanakan acara penyerahan laporan kegiatan dan keuangan. Acara yang diselenggarakan di lantai 1 Kantor PSSAT UGM ini dihadiri oleh Prof. Dr.phil. Hermin Indah Wahyuni, M.Si. (Kepala PSSAT UGM periode 2015-2022), Prof. Dr. Rini Rachmawati, S.Si., M.T. (Kepala PSSAT UGM periode 2022-2025), Drs. Muhadi Sugiono, M.A. (Plt. Kepala PSSAT UGM periode 2011-2015), beserta seluruh staf PSSAT UGM.
Dalam sambutannya, Prof. Dr.phil. Hermin Indah Wahyuni, M.Si. menyampaikan pencapaian dan prestasi selama kepemimpinan beliau, di antaranya PSSAT UGM pada tahun 2016 mendapatkan predikat sebagai Pusat Unggulan Iptek dalam Bidang Sosial (PUI) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Selain itu, berbagai kegiatan telah dilaksanakan, yaitu riset, pengabdian, konferensi internasional, peluncuran jurnal ilmiah IKAT (The Indonesian Journal of Southeast Asian Studies), diskusi ilmiah, pelatihan-pelatihan, kegiatan magang (internship), dan kerja sama kemitraan. Beliau juga menyampaikan pengalaman suka dan dukanya dalam mengelola kelembagaan pusat studi. Ucapan terima kasih juga beliau ungkapkan teriring harapan supaya nama besar PSSAT UGM tetap mengudara dengan warna-warni kegiatan riset dan lainnya di dalam koridor tema Asia Tenggara.
Selanjutnya, Prof. Dr. Rini Rachmawati, S.Si., M.T. menyampaikan ucapan terima kasih kepada Prof. Dr.phil. Hermin Indah Wahyuni, M.Si. atas dedikasi, capaian, pengalaman, dan ilmunya selama memimpin PSSAT UGM. Dalam kesempatan ini, beliau juga memaparkan rencana-rencana dan tugas besar ke depan dalam mengemban amanah sebagai Kepala PSSAT UGM, terutama mengenai struktur organisasi, rencana strategis, RKAT, dan kegiatan riset yang akan dilakukan.
Acara ini diakhiri dengan penandatanganan dokumen laporan kegiatan & keuangan yang diikuti dengan jabat tangan dan foto bersama.
Selamat kepada Prof. Dr. Rini Rachmawati, S.Si., M.T., semoga amanah dan membawa PSSAT UGM dalam kebaikan, serta terima kasih atas dedikasi dan capaian-capaian Prof. Dr.phil. Hermin Indah Wahyuni, M.Si. dalam mengembangkan PSSAT UGM. PSSAT UGM jaya!
Pidato Pengukuhan Guru Besar dalam Bidang Ilmu Geografi Perkotaan pada Fakultas Geografi UGM oleh Prof. Dr. Rini Rachmawati, S.Si., M.T.
Prof. Dr. Rini Rachmawati, S.Si., M.T., dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam bidang Ilmu Geografi Perkotaan dari Fakultas Geografi Universitas Gadjah Mada. Pidato pengukuhan dilaksanakan pada hari Selasa 16 Mei 2023 di Balai Senat Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta dengan judul “Ruang Kota Masa Depan: Implementasi Konsep Smart City untuk Smart Sustainable Urban Development”.
Pada pidatonya, Prof. Dr. Rini Rachmawati, S.Si., M.T. menyampaikan pemikiran terkait dengan ruang, geografi perkotaan, dan pengelolaan perkotaan dengan mengakomodasi lompatan kemajuan pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) atau Information Communication and Technology (ICT) serta penerapan konsep kota cerdas (smart city) untuk pengembangan perkotaan berkelanjutan yang smart (smart sustainable urban development). Disamping dalam pidatonya Prof. Dr. Rini Rachmawati, S.Si., M.T. menyampaikan bahwa: “Perubahan konsep ruang, pergerakan, dan desentralisasi lokasi akibat pemanfaatan TIK telah merubah konsep ruang dan pergerakan yang selama ini didominasi oleh ruang fisik dan bergeser ke pemanfaatan ruang virtual.” Prof. Dr. Rini Rachmawati, S.Si., M.T. juga mengatakan bahwa: “Praxis menunjukkan pada era TIK, jarak fisik atau jarak geografis tidak lagi menjadi faktor dalam hubungan antar manusia. Disrupsi TIK telah menggeser beberapa teori dan konsep terkait dengan space, place, location, distance, distribution, interaction in space, spatial relation, spatial interaction, dan change in space.”
Pengalaman dalam membimbing penyusunan Masterplan Smart City pada beberapa kota dan kabupaten semakin menguatkan Prof. Dr. Rini Rachmawati, S.Si., M.T. bahwa dalam perencanaan pembangunan daerah dibutuhkan inovasi yang smart dan dipandang perlu untuk mengadopsi konsep smart city serta mengintegrasikannya dengan program jangka panjang, menengah, jangka pendek, dan quick win. Pembangunan perkotaan yang smart dan berkelanjutan (smart sustainable urban development) akan menjadi tema penelitian selanjutnya bagi Prof. Dr. Rini Rachmawati, S.Si., M.T. , di samping kajian tentang smart city. Hal ini agar terdapat keseimbangan dalam mewujudkan kota yang cerdas dan maju, namun berkelanjutan
Prof. Dr. Rini Rachmawati, S.Si., M.T. yang saat ini menjabat sebagai Kepala Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) berharap kedepan kajian mengenai Kota Masa Depan yang Smart dan Berkelanjutan ini akan lebih diperdalam lagi dalam lingkup Asia Tenggara dan dapat dipublikasikan dalam bentuk artikel di jurnal maupun buku.
Kunjungan Perwakilan National Cheng Chi University
Pada hari Kamis (26/01), Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) menyambut tamu perwakilan dari National Cheng Chi University, Taiwan. Diwakili oleh Prof. Heng-Su, Ph.D dan Prof. Yao-Chueh Juan dan disambut oleh Prof. Dr. phil. Hermin Indah Wahyuni, Drs. Muhadi Sugiono, M.A., Dr. phil. Vissia Itta Yulianto, Drs. Muh. Arif Rahman, M.Hum., Ph.D, dan jajaran staf serta pemagang di PSSAT, kunjungan ini menginisiasi kolaborasi akademik antara National Cheng Chi University (NCCU) dengan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Inisiasi kolaborasi dibuka dengan perkenalan masing-masing institusi, dimana PSSAT diwakilkan oleh Prof. Hermin, kemudian dilanjutkan dengan eksplanasi singkat tentang NCCU oleh Prof. Heng-Su dan Center for ASEAN Socio-Cultural Community Studies (CASCS) oleh Prof. Juan. Melalui penjelasan singkat tentang profil masing-masing institusi, diskusi berlanjut menuju pembahasan tentang rencana joint research dan pola kolaborasi antar institusi lainnya.
Kegiatan kunjungan diakhiri dengan diskusi tentang Asia Tenggara, termasuk bagaimana skema yang diberlakukan oleh ASEAN mengenai mobilitas negara anggota Asia Tenggara. Diskusi tersebut mengarahkan kedua institusi pada gambaran potensi kolaborasi yang menjanjikan, sebagaimana pertemuan tersebut ditujukan untuk membuka pintu kerjasama jangka panjang antara National Cheng Chi University (NCCU) dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
(Ditulis oleh: Yumna Amalia Maghfirah)
Kunjungan Universitas Tennessee ke Pusat Studi Sosial Asia Tenggara, Universitas Gadjah Mada
Pada Kamis, 5 Januari 2023, Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT), Universitas Gadjah Mada menerima kunjungan dari Universitas Tennessee dan GEO Fisipol UGM. Kunjungan dilakukan oleh Paul K. Gellert, Profesor dari Departemen Sosiologi, Fakultas Seni dan Ilmu Pengetahuan, Universitas Tennessee. Beliau didampingi oleh muridnya, Kieran Cole Phelps dan Giuliana Nicole Castillo.
Kunjungan tersebut merupakan kunjungan pertama Universitas Tennessee ke PSSAT. Kunjungan ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dasar mengenai pusat penelitian masing-masing dan untuk memperluas relasi akademik antara Universitas Tennessee serta lembaga akademik di Asia Tenggara, terutama di Universitas Gadjah Mada. Kunjungan ini didampingi oleh Drs. Muhadi Sugiono sebagai kepala Divisi Penelitian dan Kerjasama PSSAT bersamaan dengan dosen Departemen Ilmu Hubungan Internasional, Universitas Gadjah Mada, dan juga Profesor Jian-bang-Deng, dosen di Universitas Tamkang.
Selama kunjungan berlangsung, beberapa diskusi dilakukan untuk membahas profil dan program PSSAT dalam mengelola dan mengembangkan isu-isu di Asia Tenggara. Diskusi yang dilakukan bertujuan untuk mengungkapkan dinamika dalam melakukan penelitian di Asia Tenggara. Kedua institusi juga berbagi pengalaman mereka melakukan penelitian sebagai dimensi kompleks dan isu interdisipliner. Selain itu, diskusi juga membahas isu-isu dan kerangka kerja baru untuk melihat Asia Tenggara dalam konteks lokal serta internasional.
Sesi diskusi menjadi ruang dialog untuk potensi kerjasama dalam bentuk penelitian atau konferensi internasional yang dapat dikembangkan sebagai saluran pembelajaran lebih lanjut terkait Asia Tenggara.
Oleh: PSSAT
SEA Talk #46: Dividing The Electorates: Will Indonesian Politicians Exploit Identity in 2024 Election by Made Supriatma
Pada tanggal 20 Desember 2022 pukul 10.00 WIB, PSSAT (Pusat Studi Sosial Asia Tenggara) Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan seminar dalam jaringan (online) dengan tajuk kegiatan South East Asia Talk (SEA Talk) edisi ke-46. SEA Talk #46 menghadirkan Bapak Made Supriatma, salah satu visiting fellow di ISEAS – Yusof Ishak Institute, Singapura, dengan bahasan berjudul “Dividing The Electorates: Will Indonesian Politicians Exploit Identity in 2024 Election”.
Kegiatan membahas seputar peran identitas yang melekat pada tiap individu dan potensinya dalam menggiring & menentukan pilihan individu tersebut dalam praktik penunaian tanggung jawab demokrasi, spesifiknya dalam pemilihan umum (pemilu). Indonesia yang lanskap sosial budayanya plural pun tidak luput dari penggunaan narasi identitas selama kampanye kegiatan pemilu.
Merunut historisnya pada penyelenggaran pemilu pertama kali Indonesia pada tahun 1955 dimana tendensi pemilihan representasi legislatif terlihat dari pilihan partainya. Pada masa orde baru terdapat usaha “penyeragaman” identitas sehingga polarisasi identitas tidak begitu kontras. Keanekaragaman identitas kembali termanifestasi dalam politik praktik secara bebas setelah kejadian reformasi tahun 1998 hingga memunculkan sebuah fenomena “minority-majority”. Setelah kejadian itu, kelompok berdasarkan agama & adat kesukuan muncul sebagai suatu hal publik dalam norma perpolitikan di Indonesia, terlebih dalam pemilu berskala nasional.
Penggunaan identitas dalam ranah percaturan politik ini berpotensi kembali terulang pada pemilu 2024. Hal ini karena penggunaan identitas merupakan salah satu cara yang berpotensi untuk meraih suara mayoritas.
Ditulis oleh: Mohammad Izam Dwi Sukma
SEA CHAT #34 Dictatorship and Political Dynasty and the Role of Media on History Politicization by Muhammad Nailul Fathul Wafiq
Demokrasi merupakan bentuk atau sistem pemerintahan yang dimana seluruh rakyatnya turut serta memerintah dengan perantaraan perwakilan yang terpilih. Merujuk Dahl prinsip demokrasi tidak berubah tetapi berubah pada bagaimana mekanisme demokrasi di institusi pemerintahan berjalan. Adapun terdapat patologi demokrasi dimana terdapat bentuk pelaksanaan demokrasi yang menyimpang dimana demokrasi melahirkan diktator salah satunya seperti yang terjadi di Asia Tenggara. Praktik politik dinasti kemudian melanggengkan adanya demokrasi yang mengarah ke dictatorial ucap Muhammad Nailul dalam SEA CHAT seri ke 34. Muhammad Nailul merupakan mahasiswa intern di Pusat Studi asia tenggara yang pada sea chat kali ini membawa diskusi tentang diktaror dan politik dinasti serta peran media dalam politisasi sejarah.
Diskusi mengambil dua negara Asia Tenggara sebagai refrensi dari kasus dari demokrasi yang menyimpang yang berbentuk otoriter dan dijalankan melalui mekanisme politik dinasti. Filipina sebagai Negara pertama, dibahas dengan melihat corak politik Keluarga Marcos atau Marcos Family, dimana presiden Marcos SR menjabat sebagai presiden Fipina selama 21 tahun yang dimana pada tahun 2022 estafet kepresidenan Filipina dilanjutkan oleh anaknya Marcos JR. Indonesia sebagai Negara kedua dibahas dengan melihat corak politik pembangunan otoriter yang dilakukan Soeharto semasa menjabat sebagai presiden Indonesia selama 30 tahun adapun corak politik dinasti Soeharto tidak terlihat dalam dunia politik melainkan pada bidang ekonomi melalui kue-kue pembangunan.
Kegagalan demokrasi yang diakibatkan oleh adanya dinasti keluarga merujuk pada Craston dikatakan sebagai bentuk untuk mempertanyakan legitimasi demokrasai Negara tersebut. Dalam prakteknya pemasaran nama besar keluarga menjadi sebuah alat mengenal suatu tokoh politik. Atas hal tersebut perputaran posisi yang ditawarkan pada sistem demokrasi hanya berputar pada tokoh-tokoh tertentu saja dan mencerminkan tidak adanya keterbukaan yang ditunjukkan dengan adanya tokoh politik alternatif. Adapun kondisi ini diperparah dengan adanya penggunaan media sosial sebagai wahana produksi informasi yang bersifat propaganda dengan memuat konten-konten politik dan keluarga yang bersangkutan. Media menjadi wahana untuk memberikan citra, mitos dan legenda yang semuanya ditujukan membangun citra keluarga politik yang bersangkutan
Sebagai penutup Muhammad Nailul menyarankan adanya usaha memberikan masyarakat pengetahuan yang diperlukan agar selalu waspada terkait segala bentuk informasi yang tersebar di internet. Untuk mengisi peran tersebut menurut Nailul diperlukan media yang Netral dalam memproduksi dan mengartikulasi informasi yang diterima masyarakat.
Ditulis oleh : Ilham Ramadhan dan Tom Bartley
SEA-Chat #33 Part 2: Cultural Diplomacy between Russia and Indonesia by Tatiana Putcniakova and The Position of Indonesia in ASEAN in the Upcoming Years by Lia Korotkova
Pusat Studi Sosial Asia Tenggara Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan panel diskusi pada hari Jumat, 25 November 2022. Diskusi ini merupakan salah satu program rutin, yaitu SEA CHAT #33 yang diselenggarakan setiap bulan oleh CESSAS untuk membahas mengenai topik dan berita terkini di negara – negara di Asia Tenggara. Pada sesi diskusi kali ini, terdapat dua mahasiswa program internship yang berasal dari MGIMO University. Pada sesi ini diskusi dibuka dengan presentasi pertama oleh Tatiana Putcniakova dengan materi yang berjudul “Cultural Diplomacy between Russia and Indonesia”, kemudian dilanjutkan presentasi kedua dengan materi berjudul “The Position of Indonesia in ASEAN in the Upcoming Years” oleh Lia Korotkova.
Materi diskusi pertama disampaikan oleh Tatiana Putcniakova. Tatiana memulai diskusi dengan menjelaskan definisi diplomasi budaya dan cultural policy untuk dapat memahami lebih lanjut mengenai materi #SEA CHAT 33 kali ini. Dalam risetnya, Tatiana mendapatkan bahwa aspek terbaik dari diplomasi budaya antara Indonesia dan Rusia adalah aspek kesenian dan pendidikan. Selain itu, interaksi dinamika inter-kultural yang berkembang juga dapat dilihat dari hubungan bilateral antar kedua negara. Namun, Tatiana juga mengungkapkan bahwa diantara banyaknya masyarakat Rusia, persepsi mengenai eksistensi Indonesia masih sangat terbatas pada kebudayaan Bali. Hal tersebut diperkirakan karena masih terbatasnya pengetahuan secara menyeluruh tentang keberagaman budaya Indonesia di Rusia. Ia berharap untuk adanya keterlibatan Kantor Kedutaan Indonesia di Rusia untuk turut menginformasikan dan mempromosikan kota dan keberagaman budaya wilayah Indonesia kedepannya.
Memasuki presentasi kedua, materi mengenai The Position of Indonesia in ASEAN in the Upcoming Years dibawakan oleh Lia Korotkova. Sebelum memaparkan hasil risetnya, Lia menjelaskan secara singkat tentang dinamika yang terjadi di ASEAN. Lia juga menyebutkan bahwa negara-negara yang tergabung dalam ASEAN merupakan negara yang sangat menjanjikan dan menarik para negara super power seperti Cina dan Amerika. Lia turut memaparkan poin-poin penting dalam SEA CHAT #33 kali ini seperti organisasi di ASEAN; the United Nations (UN), the Non-Aligned Movement, APEC, the Islamic Conference Organization (ICO), ASEAN Plus Six, ASEAN Plus Three and Asian-Europe Meetings (ASEM). Kemudian, dalam sesi SEA CHAT #33 ini pula Lia juga menjelaskan secara singkat mengenai Kebijakan Maritim Indonesia yang menarik untuk dilirik. Menurut temuannya, adanya kebijakan dari presiden Jokowi tentang Global Maritime Nexus Doctrine yang merupakan salah satu langkah untuk berproses membangun dan memperkuat maritim Indonesia.
Sebelum SEA CHAT #33 berakhir, ada pula beberapa pertanyaan menarik dari peserta yang dijawab oleh para pembicara. Untuk informasi lebih lanjut dan informasi lainnya tentang SEA CHAT yang telah diadakan ataupun yang akan dilaksanakan mendatang, silahkan cek akun Instagram @pssatugm dan website http://pssat.ugm.ac.id/.
By : Dyny Wahyu Seputri
SEA-Chat #33 Sesi 1: Information Technology Sector in Modern ASEAN oleh Gleb Darchenkov and The Results of the G-20 Summit for Indonesia oleh Dmitry Svechnikov
Pusat Studi Sosial Asia Tenggara Universitas Gadjah Mada (PSSAT UGM) kembali menyelenggarakan SEA CHAT #33 secara daring melalui Zoom meeting dengan dua sesi. Panel diskusi ini diisi oleh empat mahasiswa dari Moscow State Institute of International Relations (MGIMO). Masing-masing mahasiswa memaparkan materi tentang Indonesia terkait isu sosial politik.
Gleb Darchenkov sebagai panelis pertama memaparkan materi yang berjudul “Information Technology in Modern ASEAN”. Dalam kesempatan ini, ia menjelaskan tentang proses perkembangan ekonomi digital Indonesia, pertemuan antara teknologi informasi dengan kebijakan luar negeri Pemerintah Indonesia, serta persepsi teknologi informasi dari masyarakat Indonesia. Gleb juga menegaskan demografi Indonesia sebagai negara terbesar dengan pengeluaran gawai terbesar se Asia Tenggara, dan menduduki posisi keempat negara dengan pasar gawai terbesar di dunia. Hal ini membuat Indonesia dibanjiri oleh persaingan yang ketat antar e-Commerce dan teknologi finansial di era digital ini.
Pada sesi kedua, Dmitry Svechnikov sebagai panelis kedua memaparkan topik diskusinya yang berjudul “The Result of the G20 Summit for Indonesia”. Diskusi dibuka dengan penjelasan umum seputar pertemuan G20 yang baru saja selesai digelar bulan lalu. Kemudian ia melanjutkan pembahasan tentang G20 Joint Declaration, perbandingan dinamika antara negara maju dan berkembang, peningkatan perekonomian Bali, dan kemampuan Indonesia untuk menjaga netralitas dalam menghadapi tensi antara Rusia dan Ukraina. Ia menyatakan bahwa kesuksesan Indonesia dalam menyelenggarakan G20 di tengah-tengah konflik internasional yang terjadi membuktikan kecakapan Indonesia sebagai mediator sekaligus pemimpin dalam ASEAN dan dunia internasional.
Seremonial Perpisahan Pemagang Periode Juli-November 2022 dari Rusia dan Indonesia
Pada tanggal 18 November 2022 pukul 13.00 WIB, PSSAT (Pusat Studi Sosial Asia Tenggara) Universitas Gadjah Mada melakukan seremonial perpisahan dengan rekan magang periode Juli-November 2022 di kantor pusat PSSAT UGM. Seremonial ini menjadi ajang perpisahan dengan rekan magang yang menjalani masa magang di PSSAT UGM pada periode Juli hingga November 2022.
Kegiatan seremonial ini dihadiri Prof. Dr.phil. Hermin Indah Wahyuni, M.Si. selaku direktur PSSAT UGM. Adapun rekan magang yang masa magang berakhir pada bulan november ini terbagi dalam 2 kelompok, yaitu kelompok international student internship dan regular student internship.
Kelompok international student internship yang periode magangnya berlangsung sejak September-November 2022 berasal dari Moscow State Institute of International Relations (MGIMO), Rusia sebanyak 4 orang atas nama:
- Gleb Darchenkov;
- Tatiana Putsnyakova;
- Dmitry Svechnikov;
- Lia Korotkova.
Kelompok regular student internship yang periode magangnya berlangsung sejak Juli-November 2022 berasal dari berbagai perguruan tinggi nasional di daerah Yogyakarta sebanyak 4 orang atas nama:
- Muhammad Naufal Rizky;
- Atika Silma Nabila;
- Dinda Bariqul Zahfa;
- Nailul Fathul Wafiq.
Para rekan magang dari Rusia menyampaikan kesannya selama masa magang di PSSAT. Lia Korotkova menyampaikan, “Saya tidak yakin apakah akan kembali dan bekerja di sini, tetapi Saya 100% yakin Saya cinta negeri ini”, begitu juga dengan Dmitry Svechnikov, “Saya akan mengajak teman-teman untuk magang di PSSAT.”
Prof.Dr.phil. Hermin Indah Wahyuni, M.Si. mengucapkan terima kasih atas kontribusi para rekan magang selama di PSSAT UGM dan beliau juga berharap pemagang dari Rusia menjadi awal terjalinnya koneksi antara PSSAT dan MGIMO serta menjadi duta persahabatan antara kedua institusi.
Ditulis oleh: Mohammad Izam Dwi Sukma
Kunjungan Delegasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran
Pada tanggal 11 November 2022, pukul 13.30 WIB, PSSAT UGM (Pusat Studi Sosial Asia Tenggara) menerima kedatangan dari delegasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran. Dalam kunjungan kali ini, hajatan yang disampaikan oleh delegasi dari Universitas Padjadjaran adalah mengenai potensi kerja sama riset dan publikasi antara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran dengan PSSAT UGM.
Delegasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran diantaranya adalah Prof. Muhammad Fadhil Nurdin, M.A., Ph.D.; Drs. Teuku Rezasyah, M.A., Ph.D.; Dr. Hadiyanto, S.Sos., M.I.Kom.; Dr. Gigin G.K. Basar, MM. Sedangkan, PSSAT UGM menerima kunjungan dengan menghadirkan Prof. Dr.phil. Hermin Indah Wahyuni, M.Si. selaku direktur PSSAT UGM beserta para staf struktural dan pemagang di PSSAT UGM. Selain itu, kunjungan dari Universitas Padjadjaran juga dihadiri oleh Prof. Dr. Sunyoto Usman, M.A., salah satu dosen sosiologi Universitas Gadjah Mada.
Para delegasi dari Universitas Padjadjaran bertukar pandangan dan berbagi pengalaman dengan PSSAT UGM mengenai dinamika pengelolaan riset, jurnal, dan pusat studi di antara 2 kampus tersebut. Penjajakan kerja sama riset dan publikasi juga menjadi salah satu diskusi yang dilakukan dengan harapan pertemuan ini menjadi pintu pembuka untuk pembahasan lebih lanjut mengenai kolaborasi antara PSSAT UGM dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran.
Ditulis oleh: Mohammad Izam Dwi Sukma