Penelitian ini oleh Dr.phil. Hermin Indah Wahyuni, Theresia Octastefani, M.AP., M.Pol.Sc, Muhammad Rum, IMAS, dan Prof. David Robie dari Program Hibah Kolaboratif Internasional Fakultas ISIPOL UGM pada tahun 2018 dimaksudkan untuk menganalisis komunikasi dan politik bencana di Indonesia melalui pemeriksaan tanggapan berlapis-lapis terhadap dua bencana maritim: banjir pasang surut di Semarang dan ancaman tsunami di Aceh. Meskipun bencana maritim ini memiliki karakteristik berbeda, keduanya merusak. Walaupun banjir pasang surut di Semarang merupakan bencana yang lambat, tsunami di Aceh tiba-tiba datang. Banjir pasang-surut telah terjadi di sepanjang pantai utara Jawa selama beberapa dekade, tetapi belum bisa dimitigasi; pada kenyataannya, itu hanya berkembang dan menyebabkan lebih banyak kerusakan. Sementara itu, tsunami 2004 di Aceh adalah bencana maritim terbesar yang pernah dialami di Indonesia, menewaskan ratusan ribu, menyebabkan kehancuran besar-besaran, dan menciptakan sejumlah masalah sosial yang masih ada hingga hari ini. Visi utama pemerintah Joko Widodo (Jokowi) untuk menegaskan kembali status Indonesia sebagai negara maritim yang kuat tidak dapat direalisasikan secara optimal, dan bahkan dapat dihambat, jika bencana ini tidak dapat diatasi.
Melalui kasus-kasus bencana maritim di Semarang dan Aceh, penelitian ini bertujuan untuk menawarkan wawasan baru dalam mengukur kinerja manajemen bencana dari sudut pandang politik. Keberhasilan menangani bencana bukan hanya tentang teknis, tetapi bergantung pada interaksi sistem, yaitu komunikasi dan politik bencana. Sistem ini harus saling menguatkan untuk memungkinkan ketahanan sosial. Keterbukaan politik, inklusivitas, dan demokratisasi dalam sistem ini mungkin menguntungkan promosi ketahanan. Sementara itu, kegagalan untuk memasukkan pemangku kepentingan berlapis-lapis dengan lebih baik dapat menghasilkan tingkat risiko masyarakat yang lebih tinggi. Tiga aspek komunikasi dan politik bencana akan dikaji dalam penelitian ini: nilai dan norma, regulasi, dan tata kelola tanggap bencana.
Untuk mencapai pemahaman yang komprehensif, penelitian ini akan menggunakan pendekatan kualitatif yang menggabungkan beberapa prosedur pengumpulan data, termasuk wawancara, diskusi kelompok fokus, analisis konten sederhana, observasi, dan peninjauan dokumen kebijakan.