As the global waste is expected to grow to 3.40 billion tonnes by the same year, the waste management system becomes the most concerning issue especially in Indonesia that is already struggling to deal with the current waste levels. The Center for Southeast Asian Studies (CESASS) of Gadjah Mada University (UGM) on Monday (06-09-2021) held SEA CHAT #27 with the topic of “Swimming in Plastic: An Examination into Indonesia’s Waste Management System”. The discussion was conducted by Mingming Alice Sun, 2nd year BA: Political Science and International Relations & Anthropology and Sociology from the University of Western Australia.
Activity
[CALL FOR PARTICIPANTS] SEA-MCA 2021 : Rediscovering Southeast Asia Amidst Its Multi-layered Burdens
Southeast Asia Conference on Media, Cinema, and Art
(SEA-MCA 2021): SEA-MCA 2021 : Rediscovering Southeast Asia Amidst Its Multi-layered Burdens
Description:
Southeast Asian studies have been matured in Western centres and have evolved considerably in the scholarly literature on international relations which continue seeing Southeast Asia as an un(differentiated) object of study. In response, even given the fact that no other region on the globe is more diverse than Southeast Asia, against external forces, Southeast Asian member countries have agreed to establish ASEAN — the Association of Southeast-East Asian Nations — community in 1967. Hence, it encounters rough roads in realizing a greater regional integration with its own considerable staggering problems and domestic fluctuations. To name a few, Asian Economic Community (AEC) is at its critical crossroads, ASEAN also has limited success due to its own non-interference norm and has its institutional nadir in political and security environment towards Myanmar coup and Thailand Junta shaping and slipping democracy into crisis.
National University of Singapore – Student Exchange Program (SEP) Application for AY2021/2022
[Self funded]
Greeting from the National University of Singapore!
NUS will once again be running Student Exchange Program (SEP) 2021/22 Semester 2.
We would like to invite you to apply for the programme!
About Student Exchange Programme (SEP) Application
The Student Exchange Programme (SEP) is the largest and most established global programme in NUS. Through the development and management on strategic and sustainable partnerships with universities globally. Under the scheme of Department Level Agreement between UGM CESASS and NUS Department of Southeast Asian Studies. UGM students both undergraduate and post-graduate with interest for Southeast Asian Studies are welcome to do exchange to NUS.
Sabtu (24/7/21), Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) UGM kembali mengadakan webinar Digital Society. Webinar yang bertajuk “From Digital Toddler to Digital Retire #2”, merupakan rangkaian kedua dari diskusi yang dilaksanakan pada bulan lalu. Pada kesempatan kali ini, PSSAT menghadirkan Prof. Ir. Bambang Hari Wibisono dari Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional (PSPPR) UGM dan Bapak Eka Indarto selaku Praktisi dan Konsultan Teknologi Informasi Komunikasi- RTIK Yogyakarta sebagai pembicara. Diskusi dengan dua topik berbeda akan dielaborasi oleh Bapak Sony Setyarso dari Founder and Director of 360 Solusi Teknologi selaku moderator diskusi.
Pada hari Sabtu (26/6/21), Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) UGM kembali mengadakan webinar Digital Society. Adapun dalam kesempatan kali ini PSSAT UGM mengundang Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc selaku Director the Growth Hub. Universitas Islam Indonesia dan I Dewa Gede Karma Wisana, Ph.D dari Demographic Institute, Universitas Indonesia. Meskipun masing-masing pembicara akan membawakan topik yang berbeda, namun fokus webinar kali ini berjudul “From Digital Toddler to Digital Retire #1”. Selanjutnya, diskusi ini dimoderatori oleh Prof. Aris Ananta, Ph.D dari Universitas Indonesia.
Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) UGM kembali mengadakan webinar “Digital Society” yang pada kesempatan kali ini merupakan discussion series yang ketujuh. Diskusi ini membahas tentang “Islam Nusantara di Era Disruptif”, sehingga PSSAT UGM menghadirkan K.H. Yahya Cholil Staquf, selaku Indonesian Islamic Scholar dan Katib AAM PBNU yang mempunyai pengalaman dan kapasitas untuk menjelaskan topik tersebut. Selanjutnya, diskusi ini dimoderatori oleh Prof. Dr. Sunyoto Usman dari Departemen Sosiologi UGM sekaligus selaku inisiator dari komunitas “Digital Society”.
Senin (3/5) Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) bersama dengan Digital Society kembali mengadakan Discussion Series #6 bertajuk “Informalitas Teknologi: Belajar dari Pengalaman Penetrasi Bisnis Transportasi Berbasis Aplikasi di Kota Malang”. Diskusi menghadirkan Dr. phil. Anton Novenanto dari Departemen Sosiologi, Universitas Brawijaya. Diskusi dimoderatori oleh Pradipa P. Rasidi dari University of Amsterdam. Digital Society Discussion Series kali ini mengupas tentang formalisasi jenis transportasi konvensional maupun berbasis aplikasi di Kota Malang.
Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) kembali mengadakan diskusi rutin Forum Digital Society ke-5 dengan tema “Tantangan Islam Berkemajuan di Era Disruptif” pada 1 Mei 2021. Diskusi kali ini menghadirkan Prof. Haedar Nashir, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebagai pembicara dan Prof. Dr. Sunyoto Usman, sosiolog UGM sekaligus pengajar di Islamic Doctoral Program, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, sebagai moderator.
Acara dimulai dengan sambutan oleh Prof. Hermin selaku Direktur PSSAT. Prof. Hermin dalam sambutannya, beliau mengapresiasi kesediaan Prof. Haedar Nashir sebagai pembicara. Kehadiran Prof. Haedar membawa perspektif baru yaitu perspektif Islam pada diskusi kali ini. Diskusi dibuka oleh Prof. Sunyoto dengan mengatakan bahwa Islam berkemajuan identik dengan “Islam yang baru, penuh inovasi, menyesuaikan dengan tantangan zaman” di era disruptif yang disebut para ekonom adalah masa penuh inovasi dan kreativitas.
Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) UGM kembali menyelenggarakan diskusi dengan isu-isu masyarakat digital yang relevan. Pada Jumat, 9 April 2021 yang lalu Digital Society #4 berhasil dilangsungkan dengan pembicara Dr. Budiono Santoso, Ph.D, SpFK, Novo Indarto, dan Dr. A. Siswanto, MSEM dari Medang Heritage Society. Israr Ardiasnyah sendiri bertindak sebagai moderator pada diskusi kali ini. Secara umum, ketiga pemaparan pembicara berkisar pada jejak peradaban Medang dan bagaimana sejarah tersebut mempengaruhi atau menjelaskan keadaan masyarakat pada masa kini.
Isu-isu digital dalam ranah multidisipliner kembali didiskusikan dalam webinar Digital Society yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) UGM. Pada Digital Society #3 kali ini, Dr. Ir. Arif Wismadi, M.Sc. dari Universitas Islam Indonesia hadir sebagai pembicara. Webinar sendiri telah dilaksanakan pada Sabtu, 27 Maret 2021 yang lalu. Bapak Arif menghadirkan ruang diskusi dengan pemaparan berjudul “Blockchain for E-Portfolio in AEC-OM Industries”.
Diskusi diawali dengan pengantar oleh Prof. Dr. Sunyoto Usman, MA terkait perubahan dan ilmu pengetahuan. Disampaikan oleh Prof. Sunyoto bahwa teori sosial lahir dari perubahan-perubahan. Kini, adanya revolusi industri pun turut mengubah disiplin ilmu sosial baik dalam tataran teoretis maupun metodologis. Perkembangan termutakhir dalam bidang teknologi dan dunia digital kemudian memberikan ruang diskursus yang luas, baru, dan kontinu.