Pendidikan berfungsi sebagai instrumen yang dapat digunakan untuk memfasilitasi proses integrasi generasi yang lebih muda ke dalam sistem logika dan pengetahuan saat ini. Pendidikan juga berperan dalam membawa konformitas dan praktik kebebasan dimana individu dihadapkan pada realitas kritis dan kreatif dalam menemukan cara untuk berparitispasi dalam transformasi dunia mereka. Hal tersebut Prof. Alberto Gomes sampaikan dengan merujuk pada ide dan gagasan Virilio mengenai pedagogis kritis. Penyampaian ini merupakan salah satu penggalan dari Prof. Alberto pada seri SEA TALK ke #43 tentang bagaimana pentingnya pendidikan kritis. Prof. Alberto merupakan direktur pendiri dialogue, emphatic, engagement, and peacebuilding atau yang dikenal dengan DEEP Network dan juga selaku sebagai professor di Universitas Emiritus La Trobe, Melbourne, Australia. Dalam diskusi SEA Talk kali ini Prof. Alberto membawakan diskusi mengenai usaha emansipasi pembebasan pikiran yang terbelenggu melalui proses pendidikan kritis.
Uncategorized
“Setelah berakhirnya pandemi Covid-19, kemungkinan akan kembali ke skenario business as usual atau munculnya kenormalan-kenormalan baru karena belum ada bahasan mengenai bagaimana seharusnya membangun relasi sosial dan ekologis,” tutur I Gusti Agung Made Wardana, Ph.D. dalam webinar SEATALK #34 yang diselenggarakan oleh Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) UGM pada hari Selasa (11/04/2020).
Diskusi webinar dengan topik Pandemi Covid-19 dalam Teropong Ilmu Sosial menghadirkan dua pembicara, yaitu I Gusti Agung Made Wardana, Ph.D. (Departemen Hukum Lingkungan Fakultas Hukum UGM) dan Dr. Aprinus Salam, M.Hum. (Kepala Pusat Studi Kebudayaan UGM). Covid-19 merupakan zoonosis sehingga tidak dapat dilepaskan dari relasi sosial dengan ekologis.
Sejak tahun 1977, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) memperingati tanggal 8 Maret sebagai Hari Perempuan Internasional untuk memperjuangkan hak perempuan dan mewujudkan perdamaian dunia. Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional, Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) UGM menggelar diskusi “Kajian RUU Ketahanan Keluarga: Kemunduran Pergerakan Perempuan di Indonesia”. Diskusi mengenai pandangan terhadap perempuan di RUU Ketahanan Keluarga ini diisi oleh salah satu peneliti PSSAT UGM, Putu Yogi Paramitha, M.H. pada Selasa (10/03/2020) di Perpustakaan PSSAT UGM.
Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) Universitas Gadjah Mada menggelar kelas “Academic Writing” bagi para pemagang pada hari Kamis (27/02/2020) di Perpusatakaan PSSAT. Sebagai lembaga berbasis akademik, PSSAT mengajak mahasiswa magang untuk turut serta belajar dunia kepenulisan ilmiah.
Dr. phil. Vissia Ita Yulianto, salah satu peneliti di PSSAT hadir sebagai pemateri. Diawali dengan sesi sharing pengalaman, Ita bercerita telah berkecimpung di dunia kepenulisan sejak lama, berawal dari kecintaannya terhadap menulis. “Menulis adalah ajang menumpahkan ide dan saat menulis saya merasa bebas,” ujarnya.
SEA Talk #26 “Indonesia-Austria Bilateral Relation” with Simon Gorski (University of Vienna) at CESASS UGM Library (18/09/19). Thank you for your participation and see you at our next event!
SEA Chat #18: Panel Discussion “eSports in Thailand” and “Military Conscription & Transgenders” with Dallas Kennamer (Psychology, Thammasat University) and Suchanaad Dhanakoses (English, Thammasat University) at CESASS UGM Library (18/07/19). Thank you for your participation and see you at our next event!
SEA Talk #25 “Futures Studies and Social Sciences: The Future We Want” with Prof. Dr. Jian-bang Deng, a Professor of Sociology at the Graduate Institute of Futures Studies (GIFS) of Tamkang University at CESASS UGM Library (02/07/19).Thank you for your participation and see you at our next event!
Jumat lalu (21/06/19), Pusat Studi Sosial Asia Tenggara, UGM menyelenggarakan Seri Diskusi II tentang Identitas (ASEAN) dengan pembicara: Dr. Wening Udasmoro (Fakultas Ilmu Budaya, UGM) dan Dr. Budiawan (Sekolah Pascasarjana, UGM).
Upacara pembukaan program Program Bahasa Asia Tenggara (SEA Gate) (13/06/19) dihadiri oleh Dr. Hamam Supriyadi, M.A., Asst. Prof. Pravit Khaemasunun, Asst. Prof. Ratchaneekorn Sae-Wang, Dr. Pongthep Vorakitpokatorn, dan Dr. Veluree Metaveevinij dari Universitas Thammasat dan Dr.phil. Hermin Indah Wahyuni, Drs. Muhadi Sugiono, M.A., dan Dr.phil. Vissia Ita Yulianto dari Universitas Gadjah Mada. Semester ini, ada 23 peserta SEA Gate dari College of Innovation, Universitas Thammasat dan Fakultas Liberal Arts, Universitas Thammasat.
SEA Chat #17 “Southeast Asia in the Age of Outer Space Exploration” dengan Inas Mufidatul, seorang mahasiswa sarjana Hubungan Internasional, Universitas Gadjah Mada, di Perpustakaan CESASS UGM (27/05/19).