• Tentang UGM
  • IT Center
  • Bahasa Indonesia
    • Bahasa Indonesia
    • English
Universitas Gadjah Mada Pusat Studi Sosial Asia Tenggara
Universitas Gajah Mada
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Selayang Pandang
    • Peneliti
    • Peneliti Mitra
    • Mitra
    • Perpustakaan
  • Penelitian
    • Penelitian
    • Kluster
  • Program
    • MMAT (SUMMER COURSE)
      • Summer Course 2021
      • Summer Course 2022
      • Summer Course 2023
      • PROGRAM SUMMER COURSE MMAT 2024 SOCIAL TRANSFORMATION IN CONTEMPORARY SOUTHEAST ASIA
    • ASEAN Day
    • Symposium on Social Science (SOSS)
      • Symposium on Social Science 2018
      • Symposium on Social Science 2020
    • SEA MCA
    • SEA Talk
    • CESASS TALK (Forum Diskusi)
    • SEA Chat
    • SEA Movie
    • Magang
      • MAGANG DOMESTIK
      • Aktivitas Magang
      • Essay Magang
    • Workshop Kominfo
  • Publikasi
    • Buku
    • Jurnal
    • Prosiding
  • Esai Akademik
    • Ekonomi & Kesejahteraan Sosial
    • Hukum dan Hak Asasi Manusia
    • Media dan Komunikasi
    • Pendidikan
    • Politik dan Hubungan Internasional
    • Sejarah dan Budaya
    • Panduan Artikel
  • Beranda
  • riset
  • Film Dokumenter sebagai Katalis Perubahan Sosial di Indonesia

Film Dokumenter sebagai Katalis Perubahan Sosial di Indonesia

  • riset
  • 10 November 2018, 21.18
  • Oleh: pssat
  • 0

Penelitian oleh Dr. Budi Irawanto, Dr. Novi Kurnia, dan Theresia Octastefani, M.AP dari Program Hibah Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi – PDUPT tahun 2018-2020 ini bertujuan mengkaji pertautan antara film dokumenter dan perubahan sosial di Indonesia. Sejak bergulirnya proses demokratisasi (Reformasi) sejak 1998, film dokumenter mengalami pertumbuhan yang layak dicatat dan produksinya kian tersebar ke sejumlah wilayah di Indonesia. Berbeda dengan film fiksi, film dokumenter bersandar pada faktualitas dan melakukuan klaim kebenaran atas realitas yang diangkatnya. Lebih dari sekadar sekadar merepresentasikan beragam masalah sosial, film dokumenter memiliki kekuatan membuka wawasan, membangkitkan kesadaran dan membentuk sikap tertentu. Tak mengherankan, film dokumenter mampu mempersuasi penonton, menciptakan pemaknaan yang berlapis, memberikan pengalaman yang kaya dan melahirkan kesadaran baru terhadap pelbagai persoalan (isu) sosial, politik, kultural atau ekologi yang direpresentasikannya.

Kendati demikian, selama ini penelitian film dokumenter di Indonesia lebih banyak berfokus pada aspek tematik (konten) tertentu dan dimensi institusional yang berkaitan dengan organisasi penyelenggara pemutaran film dokumenter. Belum banyak dilakukan eksplorasi film dokumenter sebagai teks sekaligus implikasi sosialnya dalam konteks tertentu di Indonesia. Oleh karena itu, penelitian ini hendak mengkaji lebih mendalam relasi yang kompleks antara film dokumenter dengan perubahan sosial. Kebaruan penelitian ini terletak pada ikhtiar menemukan implikasi praktis atau dimensi praksis film dokumenter dalam kaitannya dengan perubahan sosial di Indonesia.

Menggunakan studi kasus, penelitian ini menggali data lewat wawancara mendalam dengan sejumlah aktivis komunitas film dokumenter yang aktif di beberapa wilayah di Indonesia, seperti: Banda Aceh, Banjarnegara, Klaten, Yogyakarta, Denpasar, Lombok, Palu dan Makasar. Selain itu, data yang digali dari lapangan akan dikombinasikan dengan analisa teks sejumlah film dokumenter yang bermuatan perubahan sosial agar diperoleh pemahaman yang komprehensif terhadap esensi pesan yang hendak disampaikannya. Temuan penelitian ini diharapkan menyumbang bagi pengetahuan tentang film dokumenter dalam menginspirasi dan menjadi katalis bagi perubahan sosial di Indonesia dengan menimbang konteks dan problem yang khas pada setiap wilayah. Dengan demikian, luaran akhir penelitian ini berupa publikasi dalam pelbagai bentuk, antara lain: artikel jurnal ilmiah (nasional dan internasional), buku, manual (panduan) dalam memproduksi dan mengorganisasikan pemutaran film dokumenter yang berorientasi pada perubahan sosial.

 

Recent Posts

  • CESASS UGM menyambut perwakilan dari Asian School of Business-MIT Sloan School of Management, Malaysia
  • PSSAT UGM selenggarakan The 17th International Asian Urbanization Conference
  • Kepala Pusat Studi Sosial Asia Tenggara (PSSAT) UGM menjadi pembicara pada acara Global Immersion Guarantee (GIG) Program UGM, ACICIS, and Monash University
  • CESASS UGM Menyambut Kunjungan Pimpinan Harvard-Yenching Institute
  • Seminar dan Monitoring-Evaluasi Akhir RKI 2024 Proyek Riset “Creative, Innovative, and Smart Sustainable City Concept for Capital City.”
Universitas Gadjah Mada

Pusat Studi Sosial Asia Tenggara
Universitas Gajah Mada

Gedung PAU, Jl. Teknika Utara
Daerah Istimewa Yogyakarta 55281
pssat@ugm.ac.id
+62 274 589658

Instagram | Twitter | FB Page | Linkedin |

© Universitas Gadjah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju